Utusan Nabi ke Kisra dan Balasan Allah bagi Penyobek Surat Rasulullah

Rabu, 28 April 2021 - 17:27 WIB
loading...
A A A
Lalu ia memerintahkan Abdullah bin Hudzafah diusir dari majlis. Abdullah pun keluar dan Majlis Kisra. Dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya sesudah itu. Mungkin dia akan dibunuh dan mungkin pula akan tetap hidup di dunia bebas.

Tetapi tidak lama Abdullah berpikiran begitu, ia pun berkata kepada dirinya sendiri, “Demi Allah! Aku tidak peduli apa pun yang akan terjadi. Yang penting tugas yang dibebankan Rasulullah kepadaku telah kulaksanakan dengan baik. Surat Rasulullah telah kusampaikan ke tangan yang bersangkutan.”

Lalu dengan sigap dia melompat menaiki kendaraannya. Ia memacu kudanya secepat-cepatnya.



Sementara itu, setelah kemarahan Kisra Abrawiz agak mereda, diperintahkannya pula para pengawal supaya menghadapkan Abdullah kembali. Tetapi Abdullah sudah tidak ada di tempat. Para pengawal mencari Abdullah ke mana mana. Jejaknya pun tidak dapat mereka temukan.

Mereka melacak Abdullah di jalan yang menuju ke Jazirah Arab. Tetapi Abdullah sudah jauh, sehingga tidak mungkin tersusul oleh mereka. Setibanya Abdullah di hadapan Rasulullah, dilaporkannya segala kejadian yang dilihat dan dialaminya, dan perbuatan Kisra menyobek surat beliau.

Mendengar laporan Abdullah, Rasulullah berkata “Semoga Allah menyobek-nyobek kerajaannya pula!”

Selanjutnya, Kisra menulis surat kepada Badzan, sekutunya di Yaman untuk menangkap Rasulullah, kemudian membawa beliau ke hadapan Kisra.

Badzan segera melaksanakan perintah Maharaja Persia. Badzan mengirim dua orang pilihan untuk menangkap Rasulullah, disertai sepucuk surat untuk beliau. Surat itu memerintahkan Rasulullah agar segera berangkat menghadap Kisra bersama-sama dengan kedua orang itu tanpa menunggu-nunggu. Badzan memerintahkan pula kepada kedua utusannya supaya menyelidiki dengan seksama di mana Rasulullah berada, agar teliti dalam segala urusan, dan supaya melapor kepadanya sewaktu-waktu.

Kedua utusan Badzan segera berangkat. Maka dalam tempo singkat keduanya telah sampai di Thaif. Di sana mereka bertemu dengan para pedagang suku Quraisy. Keduanya bertanya kepada mereka di mana Rasulullah berada. Para pedagang mengatakan, “Muhammad berada di Yatsrib.”

Kemudian para pedagang itu meneruskan perjalanan mereka ke Makkah. Setibanya di Makkah, mereka menyiarkan berita gembira kepada penduduk Makkah. Kata mereka, “Tenanglah kalian...! Kisra akan membunuh Muhammad, dan melindungi kalian dan kejahatannya.”



Kedua utusan Badzan terus ke Madinah. Mereka langsung menemui Rasulullah dan menyampaikan surat Badzan kepada beliau: “Kata mereka, Kisra, Maharaja Persia mengirim surat kepada Raja kami, Badzan, memerintahkan kami menemui Anda. Kisra memerintahkan kami supaya membawa Anda bersama-sama dengan kami menghadap baginda. Jika Anda berkenan pergi bersama-sama kami, Kisra mengatakan, itulah yang sebaik-baiknya bagi Anda, karena baginda tidak akan menghukum Anda. Tetapi jika Anda mengabaikan perintah Baginda, Anda tentu sudah tahu, baginda sangat berkuasa untuk membinasakan Anda!”

Rasulullah SAW tersenyum-senyum mendengar perkataan utusan Badzan. Beliau berkata kepada mereka, “Sebaiknya tuan-tuan beristirahat lebih dahulu sampai besok. Besok pagi tuan-tuan boleh kembali ke sini!”

Besok pagi kedua utusan itu datang kembali menemui Rasulullah, sesuai dengan janji. Kata mereka, “Sudah siapkah Anda berangkat bersama-sama dengan kami menemui Kisra?”

Rasulullah menjawab, tidak dapat lagi bertemu dengan Kisra sesudah hari ini Kisra telah dibunuh oleh anaknya sendiri Syirwan, “pada jam sekian, detik sekian, hari dan bulan itu.”

Kedua utusan Badzan melihat wajah Rasulullah SAW dengan mata terbelalak keheranan. “Sadarkah Anda dengan ucapan Anda?” tanya mereka. “Bolehkan kami tulis ucapan Anda itu untuk Badzan?”

“Silakan...! Bahkan boleh Tuan-tuan tambahkan, bahwasanya agamaku akan mencapai seluruh kawasan kerajaan Kisra. Jika Badzan masuk Islam, maka wilayah yang berada di bawah kekuasaannya akan saya serahkan kepadanya. Kemudian Badzan sendiri kuangkat menjadi raja bagi rakyatnya,” jawab Rasulullah yakin.



Kedua utusan Badzan meninggalkan Rasulullah SAW. Mereka kembali menghadap Badzan. Mereka melapor kepada Badzan pertemuannya dengan Rasulullah SAW, dan menyampaikan pesan beliau kepadanya.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2037 seconds (0.1#10.140)