Ustaz Yusuf Mansur Galang Gerakan Peduli Yatim Saat Pandemi
loading...
A
A
A
Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak luas bagi masyarakat di Indonesia. Pandemi telah merenggut banyak nyawa sehingga menambah gelombang jumlah anak yatim piatu di Indonesia.
Dai yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Penghafal Alqur'an (PPPA) Darul Quran, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) menyebutkan, hingga 4 Juli 2021 sudah lebih dari 50.000 anak yatim baru. Belum dihitung yang piatu dan istri menjadi janda yang mereka tidak punya kemampuan ekonomi.
"Dampak pandemi ini ada yang gak biasa membuat air mata kita berlinang. Ada sahabat saya sendiri saat wafat dikarenakan Covid-19 istrinya langsung jadi janda, anak dua dan kebingungan sangat gimana ngadepin hidup ke depannya," kata UYM dalam video yang disiarkannya lewat media sosial.
Tak disangka, sahabat ceria yang tidak kelihatan susah ternyata tidak punya apa-apa untuk istri dan dua anaknya. Cerita tentang gelombang yatim dan piatu serta janda-janda tak mampu ini begitu nyata ada di sekililing kita.
PPPA Daarul Qur'an lewat sayap rumah-rumah tahfizh se-Indonesia berniat menjadikan rumah-rumah tahfizh menjadi sentral layanan dan informasi Yatim se-Nusantara.
"Kita perlu bergerak bareng agar tidak bersedih lama-lama, susah lama-lama. Semua keluarga tak mampu yang kepala rumah tangganya wafat, tiada sebab Covid-19. Bismillaah, Indonesia harus menang di urusan ini dan Indonesia aktif begerak di urusan ini," kata UYM.
Bahu membahu, tolong menolong, gotong royong. Siapa tahu dengan membantu yatim piatu ini menjadi wasilah pertolongan Allah kemudian melenyapkan Corona dari Indonesia dan seluruh dunia.
"Mohon doa untuk PPPA Daarul Qur'an semoga aksi kemanusiaan ini, aksi sedekah dan ngurus anak-anak yatim, piatu, yatim piatu dan janda-janda tak mampu dimudahkan Allah, dibantu Allah dan diridhai Allah. Dan sekaligus kami mengundang kawan-kawan terlibat aktif, semoga Allah benar-benar ridha dengan Nawaitu dan gerakan kita ini," ajak UYM.
Program ini belum diberi nama, biarlah ia berjalan dulu dengan izin Allah. "Kunjungi kami di sedekahonline.com dan pppa.id," demikian pesan UYM.
Dai yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Penghafal Alqur'an (PPPA) Darul Quran, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) menyebutkan, hingga 4 Juli 2021 sudah lebih dari 50.000 anak yatim baru. Belum dihitung yang piatu dan istri menjadi janda yang mereka tidak punya kemampuan ekonomi.
"Dampak pandemi ini ada yang gak biasa membuat air mata kita berlinang. Ada sahabat saya sendiri saat wafat dikarenakan Covid-19 istrinya langsung jadi janda, anak dua dan kebingungan sangat gimana ngadepin hidup ke depannya," kata UYM dalam video yang disiarkannya lewat media sosial.
Tak disangka, sahabat ceria yang tidak kelihatan susah ternyata tidak punya apa-apa untuk istri dan dua anaknya. Cerita tentang gelombang yatim dan piatu serta janda-janda tak mampu ini begitu nyata ada di sekililing kita.
PPPA Daarul Qur'an lewat sayap rumah-rumah tahfizh se-Indonesia berniat menjadikan rumah-rumah tahfizh menjadi sentral layanan dan informasi Yatim se-Nusantara.
"Kita perlu bergerak bareng agar tidak bersedih lama-lama, susah lama-lama. Semua keluarga tak mampu yang kepala rumah tangganya wafat, tiada sebab Covid-19. Bismillaah, Indonesia harus menang di urusan ini dan Indonesia aktif begerak di urusan ini," kata UYM.
Bahu membahu, tolong menolong, gotong royong. Siapa tahu dengan membantu yatim piatu ini menjadi wasilah pertolongan Allah kemudian melenyapkan Corona dari Indonesia dan seluruh dunia.
"Mohon doa untuk PPPA Daarul Qur'an semoga aksi kemanusiaan ini, aksi sedekah dan ngurus anak-anak yatim, piatu, yatim piatu dan janda-janda tak mampu dimudahkan Allah, dibantu Allah dan diridhai Allah. Dan sekaligus kami mengundang kawan-kawan terlibat aktif, semoga Allah benar-benar ridha dengan Nawaitu dan gerakan kita ini," ajak UYM.
Program ini belum diberi nama, biarlah ia berjalan dulu dengan izin Allah. "Kunjungi kami di sedekahonline.com dan pppa.id," demikian pesan UYM.
(rhs)