5 Golongan Orang yang Mati Syahid, Siapa Saja Mereka?

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 08:05 WIB
loading...
5 Golongan Orang yang Mati Syahid, Siapa Saja Mereka?
Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa, tokoh ulama pendiri Majelis Rasulullah. Foto/Ist
A A A
Setiap muslim pasti mendambakan meninggal dunia dalam keadaan syahid. Orang yang mati syahid disebut Syuhada. Ada lima golongan orang yang mati syahid sebagaimana disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Menurut ulama pendiri Majelis Rasulullah SAW, Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa (1972-2013), ada lebih dari tujuh kelompok orang yang mati syahid sebagaimana disebut Imam An-Nawawi dalam Syarh Nawawi ala Shahih Muslim. Akan tetapi, dalam hadis riwayat Shahih Al-Bukhari disebutkan hanya lima. Di dalam riwayat lain lebih banyak lagi.

Baca Juga: Orang-orang yang Mati Syahid Menurut Hadis Nabi

Berikut penjelasan Habib Munzir dilansir dari majelisrasulullah.org, beliau menukil Hadis shahih mengenai golongan Syuhada ini.

قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ، وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ، فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ، ثُمَّ قَالَ الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ، الْمَطْعُونُ، وَالْمَبْطُونُ، وَالْغَرِيقُ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ.

"Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketika seseorang berjalan di jalan, ia menemukan ranting kayu penuh duri, lalu ia menyingkirkannya, maka Allah berterima kasih padanya, maka Allah mengampuni dosa dosanya, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meneruskan sabdanya: Syuhada adalah lima yaitu: orang yang wafat terkena penyakit Tha'un, orang yang wafat terkena sakit di perutnya, orang yang wafat tenggelam, orang yang wafat terkena reruntuhan/longsor, dan orang yang wafat dalam peperangan di jalan Allah." (Shahih Al-Bukhari)

1. Orang yang Wafat Terkena Wabah Tha'un
Pada masa itu ada yang menyebut wabah tha'un adalah wabah penyakit yang menimpa suatu negeri atau di satu wilayah dan yang mewafatkan ratusan ribu orang. Wabah Tha'un ini sangat dahsyat, biasanya datang 8 tahun sekali atau 10 tahun sekali di masa itu. Rasulullah SAW berkata bahwa yang wafat terkena wabah Tha'un maka ia syahid. Namun sebagian ulama mengatakan bahwa semua yang bersifat wabah penyakit, jika ia wafat terkena wabah itu maka ia tergolong kepada hadis ini dan di masa itu tidak ada wabah penyakit yang membunuh terkecuali wabah penyakit Tha'un. Sebagian ulama mengelompokkan semua yang wafat terkena wabah penyakit (yang mematikan) maka ia dikelompokkan di dalam syuhada.

2. Orang yang Wafat Karena Sakit di Perutnya
Apakah itu berupa ususnya, jantungnya atau lambungnya atau ginjalnya. Semua yang ada penyakit di dalam perutnya dan wafat karena itu maka ia wafat dalam keadaan syahid. Dan termasuk juga wanita yang wafat dalam keadaan hamil. Demikian ucapan Imam Nawawi di dalam Syarh Nawawi ala Shahih Muslim. Orang yang hamil masuk ke dalam kelompok ini, karena ia wafat terkena sakit di perutnya. Maka ia dikelompokkan bersama para Syuhada yang wafat dalam syahid.

3. Orang yang Wafat Tenggelam
Syuhada yang ketiga adalah orang yang wafat tenggelam atau disebut Al-Ghariiq. Selama ia muslim maka ia wafat dengan kemuliaan Syahid.

4. Orang yang Wafat Terkena Reruntuhan Bangunan
Apakah itu berupa tanah longsor, apakah berupa reruntuhan bangunan atau lainnya. Selama ia tertimpa sesuatu reruntuhan maka ia wafat dalam keadaan Syahid.

5. Orang yang Wafat Berjihad di Jalan Allah
Orang yang "syahid fii sabiilillah" ini terdapat 2 kelompok (yang diakui Allah, dan kelompok yang tidak diakui syahid oleh Allah walau diakui manusia karena di luar pengetahuan mereka). Kelompok pertama ada 3 kelompok yaitu:
- Syahid Addunya (tidak diakui Allah sebagai syahid). Ia syahid di dunia tapi bukan syahid di Akhirat.
- Syahidul Akhirah (ia bukan diperlakukan syahid di dunia tapi ia syahid di Akhirat)
- Syahid Addunya wa Syahidul Akhirah (ia syahid di dunia dan sahyid di Akhirat).

Siapakah yang Syahid di Dunia dan Akhirat?
Yaitu orang yang mati syahid karena membela Allah, membela agama Allah atau mati karena membela keluarganya, masyarakatnya dari serangan musuh yang bersenjata lalu ia melawan hingga ia wafat, maka wafatnya syahid di dunia dan akhirat. Di dunia tidak perlu disholatkan, tidak perlu dikafani, kenapa? karena sudah mati syahid. Di akhirat ia bersama para Syuhada.

Ada syahid di dunia yaitu orang yang mati syahid di dunia saja. Ia ikut peperangan di dunia tapi bukan untuk membela agama Allah, barangkali karena emosinya, karena gengsinya, atau teman-temannya ikut berperang ia ikut saja. Hal seperti ini di dunia diperlakukan seperti Syuhada, tidak disholatkan karena orang-orang tahunya ia mati syahid, tetapi di akhirat bukan bersama Syuhada karena niatnya bukan untuk membela Allah dan Rasul-Nya.

Adapun Syahidul Akhirah adalah orang yang mati syahidnya dalam kelompok selain berperang di jalan Allah yaitu yang tenggelam, yang wafat terbakar, terkena reruntuhan. Mereka disholatkan dan diperlakukan seperti wafatnya seorang muslim, namun di Akhirat ia bersama para Syuhada. Tentunya kelompok yang bersama mereka adalah orang yang mencintai para Syuhada.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)