6 Terapi Penyakit Cinta Menurut Ibnu Qayyim

Rabu, 20 Oktober 2021 - 16:30 WIB
loading...
6 Terapi Penyakit Cinta Menurut Ibnu Qayyim
Sebagai salah satu jenis penyakit, penyakit cinta dapat disembuhkan dengan terapi-terapi tertentu. (Ilustrasi : Ist)
A A A
Ibnu Qayyim dalam karya besarnya Zadul Ma’ad menyebut enam terapi penyakit cinta atau al-isyq. Dia menegaskan sebagai salah satu jenis penyakit, penyakit cinta dapat disembuhkan dengan terapi-terapi tertentu.



Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya.

Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.

Allah mengisahkan penyakit ini di dalam Al-Quran tentang dua tipe manusia, pertama wanita dan kedua kaum homoseks yang cinta kepada mardan (anak laki-laki yang rupawan).

Allah mengkisahkan bagaimana penyakit ini telah menyerang istri Al-Aziz gubernur Mesir yang mencintai Nabi Yusuf, dan menimpa Kaum Luth.

Allah mengkisahkan kedatangan para malaikat ke negeri Luth Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. Luth berkata: “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina “.

Mereka berkata: “Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”

Luth berkata: “Inilah puteri-puteri (negeri) ku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)”.

(Allah berfirman): “Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)”. [ Al-Hijr: 68-72 ]



Enam Tarapi
Ibnu Qayyim mengatakan penyakit al-isyq akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari rasa mahabbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dariNya dan dipenuhi kecintaan kepada selainNya.

Namun ia mengatakan penyakit cinta dapat disembuhkan dengan terapi-terapi tertentu. Di antara terapi tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, jika terdapat peluang bagi orang yang sedang kasmaran tersebut untuk meraih cinta orang yang dikasihinya dengan ketentuan syariat dan suratan takdirnya, maka inilah terapi yang paling utama.

Sebagaimana terdapat dalam sahihain dari riwayat Ibn Mas’ud Radhiyallahu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Hai sekalian pemuda, barang siapa yang mampu untuk menikah maka hendaklah dia menikah, barang siap yang belum mampu maka hendaklah berpuasa karena puasa dapat menahan dirinya dari ketergelinciran (kepada perbuatan zina)”.

Hadits ini memberikan dua solusi, solusi utama, dan solusi pengganti. Solusi petama adalah menikah, maka jika solusi ini dapat dilakukan maka tidak boleh mencari solusi lain.

Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَمْ أَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ[arabClose[

“Aku tidak pernah melihat ada dua orang yang saling mengasihi selain melalui jalur pernikahan”.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3218 seconds (0.1#10.140)