Muslimah, Inilah 7 Cara Menghindari Berghibah dan Manfaatnya
loading...
A
A
A
2.Hidup lebih tenang.
Salah satu manfaat lainnya menghindari ghibah adalah hidup kita tidak diganggu dengan perbuatan orang lain. Jika ada orang yang melakukan ini dan itu, otomatis kita tidak terlalu pusing karena tidak berniat melakukan ghibah. Dengan begini, hidup kita akan lebih tenang dan tidak terusik membicarakan orang lain.
3.Langkah tegas menghindari fitnah.
Karena sesungguhnya perbuatan ghibah adalah langkah menuju perbuatan fitnah. Orang yang memfitnah dikatakan adalah orang jahat yang memangsa saudaranya sendiri.
4. Mempunyai nilai positif di masyarakat.
Orang-orang yang suka membicarakan orang lain, tentu saja memiliki cap negatif di kalangan masyarakat. Sebaliknya, jika kita memiliki perkataan yang memberkati, berwibawa, dan berkelas tentu saja menambah nilai bagi kita yang sangat berguna dalam bidang pekerjaan maupun pendidikan.
5. Mendapat kredibilitas.
Dalam dunia pekerjaan, kredibilitas sangatlah penting bagi kita sebagai para pekerja. Jika orang lain sering mendengar kita melakukan perbuatan ghibah, tidak ada rekan yang ingin bekerja sama baik dalam bidang bisnis maupun komunikasi biasa. Hal ini tentu saja merugikan kita sebab tanpa sadar kita sebenarnya telah melenyapkan kesempatan kita sendiri. Seharusnya kita bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, tapi karena ghibah orang lain jadi malas mengajak kita sebagai rekan bisnis.
6. Mempunyai banyak teman.
Jika kita menghindari ghibah, otomatis orang lain akan merasa nyaman berteman baik dengan kita. Tidak seperti orang-orang yang seringkali menggunjingkan orang, masyarakat akan enggan mendekati tipe manusia semacam itu dan akan menjauhi atau bahkan mengucilkannya.
7. Terhindar dari murka Allah.
Setiap dosa yang dilakukan manusia pasti telah disiapkan ganjarannya oleh Allah. Orang yang suka melakukan ghibah ini, telah mendapatkan upah mautnya sendiri. Jika kita bisa menjaga mulut kita dari membicarakan keburukan orang lain, tentu saja Allah tidak akan menurunkan malapetaka melainkan berkah yang tak berkesudahan.
Wallahu A'lam
Salah satu manfaat lainnya menghindari ghibah adalah hidup kita tidak diganggu dengan perbuatan orang lain. Jika ada orang yang melakukan ini dan itu, otomatis kita tidak terlalu pusing karena tidak berniat melakukan ghibah. Dengan begini, hidup kita akan lebih tenang dan tidak terusik membicarakan orang lain.
3.Langkah tegas menghindari fitnah.
Karena sesungguhnya perbuatan ghibah adalah langkah menuju perbuatan fitnah. Orang yang memfitnah dikatakan adalah orang jahat yang memangsa saudaranya sendiri.
4. Mempunyai nilai positif di masyarakat.
Orang-orang yang suka membicarakan orang lain, tentu saja memiliki cap negatif di kalangan masyarakat. Sebaliknya, jika kita memiliki perkataan yang memberkati, berwibawa, dan berkelas tentu saja menambah nilai bagi kita yang sangat berguna dalam bidang pekerjaan maupun pendidikan.
5. Mendapat kredibilitas.
Dalam dunia pekerjaan, kredibilitas sangatlah penting bagi kita sebagai para pekerja. Jika orang lain sering mendengar kita melakukan perbuatan ghibah, tidak ada rekan yang ingin bekerja sama baik dalam bidang bisnis maupun komunikasi biasa. Hal ini tentu saja merugikan kita sebab tanpa sadar kita sebenarnya telah melenyapkan kesempatan kita sendiri. Seharusnya kita bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, tapi karena ghibah orang lain jadi malas mengajak kita sebagai rekan bisnis.
6. Mempunyai banyak teman.
Jika kita menghindari ghibah, otomatis orang lain akan merasa nyaman berteman baik dengan kita. Tidak seperti orang-orang yang seringkali menggunjingkan orang, masyarakat akan enggan mendekati tipe manusia semacam itu dan akan menjauhi atau bahkan mengucilkannya.
7. Terhindar dari murka Allah.
Setiap dosa yang dilakukan manusia pasti telah disiapkan ganjarannya oleh Allah. Orang yang suka melakukan ghibah ini, telah mendapatkan upah mautnya sendiri. Jika kita bisa menjaga mulut kita dari membicarakan keburukan orang lain, tentu saja Allah tidak akan menurunkan malapetaka melainkan berkah yang tak berkesudahan.
Wallahu A'lam
(wid)