Allah Ta'ala Paling Mencintai Hamba yang Berakhlak Baik
loading...
A
A
A
Seseorang tidak dikatakan berakhlak yang baik sehingga hal itu menetap dalam tubuhnya, dan muncul darinya berbagai perbuatan dengan mudah. Adapun orang yang memaksakan satu perbuatan dengan berat maka tidak bisa dikatakan bahwa ini adalah akhlaknya.
.
Contohnya, orang yang berusaha memberikan harta karena kebutuhan sesaat atau diam saat marah dengan berat dan susah payah, tidak bisa dikatakan, akhlaknya adalah pemurah dan tidak pemarah.
Sesungguhnya penampilan lahiriyah tidak mungkin mengubahnya, sementara akhlak merupakan kebalikan hal itu, di mana ia menerima perubahan. Karena inilah adanya agama, dakwah kepada akhlak yang mulia, amar ma’ruf dan nahi munkar, dan didapatkan wasiat, nasihat dan adab. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
قال تعالى : ﴿ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ﴾ [ الرعد: 11]
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. ar-Ra’ad:11)
Mengusahakan akhlak yang baik lagi baru sangat mungkin dengan mujahadah dan latihan jiwa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Rabb-nya agar menunjukkannya kepada akhlak yang terbaik dan memberi taufik kepadanya untuk berakhlak dengannya:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( اللهم اهدني لأحسن الأخلاق لا يهدي لأحسنها إلا أنت واصرف عني سيئها لا يصرف عني سيئها إلا أنت)) [أخرجه النسائي]
Ya Allah, tunjukkan kepadaku akhlak yang terbaik yang tidak bisa menunjukkan kepada yang terbaiknya kecuali Engkau. Palingkanlah dariku akhlak yang terburuk, tidak ada yang bisa memalingkannya dariku kecuali Engkau. (HR. an-Nasa`i).
a Menawar
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( وخالق الناس بخُلُق حسن ))
“Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”
Sebagian ulama mengumpulkan tanda-tanda akhlak yang baik, yaitu banyak malu, sedikit mengganggu, banyak berbuat baik, benar lisan, sedikit bicara, banyak ilmu, sedikit keliru, sedikit melakukan yang sia-sia, berbuat baik, menyambung silaturrahim, tenang, sabar, suka berterima kasih, ridha, santun, lembut, penyayang, tidak mengutuk, tidak mencela, tidak mengadu domba, tidak mengumpat, tidak terburu-buru, tidak dengki, tidak kikir, tidak iri, muka berseri, cinta dan benci karena Allah subhanahu wa ta’ala, ridha dan marah karena Allah subhanahu wa ta’ala.( ).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((ما من شيءٍ يوضع في الميزان أثقل من حسن الخلق وإن صاحب حسن الخلق ليبلغ به درجة صاحب الصوم والصلاة)) [أخرجه الترمذي].
‘Tidak ada sesuatu yang diletakkan di mizan (timbangan) yang lebih berat dari akhlak yang baik. Dan sesungguhnya orang yang memiliki akhlak yang baik sungguh mencapai derajat orang yang puasa dan salat.’ (HR At-Tirmidzi).
Asma' menyatakan bahwa sesungguhnya orang yang memiliki akhlak yang baik diberikan keutamaan agung ini karena orang yang puasa dan salat di malam hari berjuang terhadap jiwa mereka dalam melawannya.
.
Contohnya, orang yang berusaha memberikan harta karena kebutuhan sesaat atau diam saat marah dengan berat dan susah payah, tidak bisa dikatakan, akhlaknya adalah pemurah dan tidak pemarah.
Sesungguhnya penampilan lahiriyah tidak mungkin mengubahnya, sementara akhlak merupakan kebalikan hal itu, di mana ia menerima perubahan. Karena inilah adanya agama, dakwah kepada akhlak yang mulia, amar ma’ruf dan nahi munkar, dan didapatkan wasiat, nasihat dan adab. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
قال تعالى : ﴿ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ﴾ [ الرعد: 11]
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. ar-Ra’ad:11)
Mengusahakan akhlak yang baik lagi baru sangat mungkin dengan mujahadah dan latihan jiwa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Rabb-nya agar menunjukkannya kepada akhlak yang terbaik dan memberi taufik kepadanya untuk berakhlak dengannya:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( اللهم اهدني لأحسن الأخلاق لا يهدي لأحسنها إلا أنت واصرف عني سيئها لا يصرف عني سيئها إلا أنت)) [أخرجه النسائي]
Ya Allah, tunjukkan kepadaku akhlak yang terbaik yang tidak bisa menunjukkan kepada yang terbaiknya kecuali Engkau. Palingkanlah dariku akhlak yang terburuk, tidak ada yang bisa memalingkannya dariku kecuali Engkau. (HR. an-Nasa`i).
a Menawar
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( وخالق الناس بخُلُق حسن ))
“Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”
Sebagian ulama mengumpulkan tanda-tanda akhlak yang baik, yaitu banyak malu, sedikit mengganggu, banyak berbuat baik, benar lisan, sedikit bicara, banyak ilmu, sedikit keliru, sedikit melakukan yang sia-sia, berbuat baik, menyambung silaturrahim, tenang, sabar, suka berterima kasih, ridha, santun, lembut, penyayang, tidak mengutuk, tidak mencela, tidak mengadu domba, tidak mengumpat, tidak terburu-buru, tidak dengki, tidak kikir, tidak iri, muka berseri, cinta dan benci karena Allah subhanahu wa ta’ala, ridha dan marah karena Allah subhanahu wa ta’ala.( ).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((ما من شيءٍ يوضع في الميزان أثقل من حسن الخلق وإن صاحب حسن الخلق ليبلغ به درجة صاحب الصوم والصلاة)) [أخرجه الترمذي].
‘Tidak ada sesuatu yang diletakkan di mizan (timbangan) yang lebih berat dari akhlak yang baik. Dan sesungguhnya orang yang memiliki akhlak yang baik sungguh mencapai derajat orang yang puasa dan salat.’ (HR At-Tirmidzi).
Asma' menyatakan bahwa sesungguhnya orang yang memiliki akhlak yang baik diberikan keutamaan agung ini karena orang yang puasa dan salat di malam hari berjuang terhadap jiwa mereka dalam melawannya.