Sa’ad bin Abi Waqqash: Penduduk Surga Penyebar Islam di Cina
loading...
A
A
A
PADA suatu hari, ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat , tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat . Kemudian Rasulullah menatap para sahabatnya sembari bersabda, "Sekarang akan ada di hadapan kalian seorang laki-laki penduduk surga ."
Mendengar ucapan Rasulullah SAW, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu-tunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash.
Rasulullah suatu ketika juga pernah menyebut 10 sahabatnya yang menjadi penduduk surga. Nama Sa'ad bin Abi Waqqas juga menjadi salah satunya. "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga." (HR. At-Tirmidzi). ( )
Di samping terkenal sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, Sa’ad bin Abi Waqqash juga terkenal karena keberaniannya dalam peperangan membela agama Allah. Ada dua hal penting yang dikenal orang tentang kepahlawanannya. Pertama, Sa’ad adalah orang yang pertama melepaskan anak panah dalam membela agama Allah dan juga orang yang mula-mula terkena anak panah. Ia hampir selalu menyertai Nabi dalam setiap pertempuran.
Kedua, Sa’ad adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah SAW dengan jaminan kedua orang tua beliau. Dalam Perang Uhud, Rasulullah SAW bersabda, "Panahlah, wahai Sa’ad! Ayah dan ibuku menjadi jaminan bagimu."
Sa’ad bin Abi Waqqash juga dikenal sebagai seorang sahabat yang doanya senantiasa dikabulkan Allah. Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Ya Allah, kabulkanlah Sa’ad jika dia berdoa.”
Abdullah bin Amru bin Ash pernah datang menemuinya, menanyakan jenis ibadat dan amal perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Sa’ad menjawab sederhana: “Aku beribadah seperti yang biasa kita sama-sama lakukan, hanya saja aku tak pernah menaruh dendam atau niat jahat terhadap siapapun selagi ia masih sama-sama muslim”
Cita-citanya itu terkabulkan. Ia wafat hanya dikafani oleh kain putih yang pernah dipakaikannya sewaktu ikut perang Badar, peperangan yang sangat dasyat yang untuk pertama kalinya dihadapi kaum muslimin.
Dalam perang itu, Sa’ad mengenakan kain (lusuh) yang sampai akhir hayatnya disimpan baik-baik dan begitu ia meninggal digunakan untuk mengkafani jasadnya.
Assabiqunal Awwalun
“Aku adalah orang ketiga yang memeluk Islam, dan orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah,” begitu Sa’ad bin Abi Waqqash bila memperkenalkan dirinya.
Sa’ad bin Abi Waqqash bin Wuhaib bin Abdi Manaf hidup di tengah-tengah Bani Zahrah. Saad adalah paman Rasulullah SAW. Wuhaib adalah kakek Sa’ad dan paman Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah.
Rasulullah sangat bangga dengan keberanian dan kekuatan, serta ketulusan iman Sa'ad. Nabi bersabda, “Ini adalah pamanku, perlihatkan kepadaku paman kalian!”
Baca Juga: Biografi Umar Bin Khattab, Khalifah Kedua yang Menaklukkan Romawi dan Persia
Sa'ad mengenal baik pribadi Rasulullah SAW jauh sebelum menjadi rasul. Ia mengenal kejujuran dan sifat amanah beliau. Rasulullah juga mengenal Sa’ad dengan baik. Hobinya berperang dan orangnya pemberani. Sa’ad sangat jago memanah, dan selalu berlatih sendiri.
Baca Juga: :Dua Versi Tentang Kisah Masuknya Islam Umar Bin Khattab
Tiga malam sebelum masuk Islam, Sa'ad bermimpi seolah-olah dia tenggelam dalam kegelapan malam. "Tiba-tiba di puncak kegelapan itu, aku melihat bulan purnama memancarkan sinarnya. Bulan itu kuikuti. Aku melihat tiga orang telah lebih dahulu berada di hadapanku. Mereka adalah Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar ash-Shiddiq.
Aku bertanya kepada mereka, "Sejak kapan Anda bertiga di sini?" Mereka menjawab, "Belum lama." Ketiga orang itulah yang pertama masuk Islam di kalangan laki-laki.
Mendengar ucapan Rasulullah SAW, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu-tunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash.
Rasulullah suatu ketika juga pernah menyebut 10 sahabatnya yang menjadi penduduk surga. Nama Sa'ad bin Abi Waqqas juga menjadi salah satunya. "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga." (HR. At-Tirmidzi). ( )
Di samping terkenal sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, Sa’ad bin Abi Waqqash juga terkenal karena keberaniannya dalam peperangan membela agama Allah. Ada dua hal penting yang dikenal orang tentang kepahlawanannya. Pertama, Sa’ad adalah orang yang pertama melepaskan anak panah dalam membela agama Allah dan juga orang yang mula-mula terkena anak panah. Ia hampir selalu menyertai Nabi dalam setiap pertempuran.
Kedua, Sa’ad adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah SAW dengan jaminan kedua orang tua beliau. Dalam Perang Uhud, Rasulullah SAW bersabda, "Panahlah, wahai Sa’ad! Ayah dan ibuku menjadi jaminan bagimu."
Sa’ad bin Abi Waqqash juga dikenal sebagai seorang sahabat yang doanya senantiasa dikabulkan Allah. Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Ya Allah, kabulkanlah Sa’ad jika dia berdoa.”
Abdullah bin Amru bin Ash pernah datang menemuinya, menanyakan jenis ibadat dan amal perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Sa’ad menjawab sederhana: “Aku beribadah seperti yang biasa kita sama-sama lakukan, hanya saja aku tak pernah menaruh dendam atau niat jahat terhadap siapapun selagi ia masih sama-sama muslim”
Cita-citanya itu terkabulkan. Ia wafat hanya dikafani oleh kain putih yang pernah dipakaikannya sewaktu ikut perang Badar, peperangan yang sangat dasyat yang untuk pertama kalinya dihadapi kaum muslimin.
Dalam perang itu, Sa’ad mengenakan kain (lusuh) yang sampai akhir hayatnya disimpan baik-baik dan begitu ia meninggal digunakan untuk mengkafani jasadnya.
Assabiqunal Awwalun
“Aku adalah orang ketiga yang memeluk Islam, dan orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah,” begitu Sa’ad bin Abi Waqqash bila memperkenalkan dirinya.
Sa’ad bin Abi Waqqash bin Wuhaib bin Abdi Manaf hidup di tengah-tengah Bani Zahrah. Saad adalah paman Rasulullah SAW. Wuhaib adalah kakek Sa’ad dan paman Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah.
Rasulullah sangat bangga dengan keberanian dan kekuatan, serta ketulusan iman Sa'ad. Nabi bersabda, “Ini adalah pamanku, perlihatkan kepadaku paman kalian!”
Baca Juga: Biografi Umar Bin Khattab, Khalifah Kedua yang Menaklukkan Romawi dan Persia
Sa'ad mengenal baik pribadi Rasulullah SAW jauh sebelum menjadi rasul. Ia mengenal kejujuran dan sifat amanah beliau. Rasulullah juga mengenal Sa’ad dengan baik. Hobinya berperang dan orangnya pemberani. Sa’ad sangat jago memanah, dan selalu berlatih sendiri.
Baca Juga: :Dua Versi Tentang Kisah Masuknya Islam Umar Bin Khattab
Tiga malam sebelum masuk Islam, Sa'ad bermimpi seolah-olah dia tenggelam dalam kegelapan malam. "Tiba-tiba di puncak kegelapan itu, aku melihat bulan purnama memancarkan sinarnya. Bulan itu kuikuti. Aku melihat tiga orang telah lebih dahulu berada di hadapanku. Mereka adalah Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar ash-Shiddiq.
Aku bertanya kepada mereka, "Sejak kapan Anda bertiga di sini?" Mereka menjawab, "Belum lama." Ketiga orang itulah yang pertama masuk Islam di kalangan laki-laki.