An-Nadhr: Belajar Sejarah ke Irak Demi Taklukkan Nabi

Senin, 15 Juni 2020 - 14:57 WIB
loading...
A A A
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih". (QS. Al-Anfal : 32)

( )

Tantangan tersebut pun dijawab Allah, bahwa Allah tidak akan mengazab masyarakat ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam masih bersama mereka dan Allah tidak mungkin mengazab mereka selagi mereka mau memohon ampun dan beristighfar kepada Allah subhanahu wa ta‘ala.

Peristiwa ini pun menjadi sebab turunnya ayat berikut, Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman:

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS. Al Anfal : 33).

Allah ta’ala tak langsung menurunkan azab kepadanya. Allah membuatkan untuknya sebuah “skenario”. Ia dihinakan dan bertingkah memalukan terus-menerus. Hingga akhirnya, skenario Allah ta’ala akan Perang Badar menjadi kuburan bagi musuh-musuh Rasulullah, termasuk di dalamnya terbunuhnya An-Nadhr. (Baca juga: Membakar Masjid Kaum Munafik, Matinya Abdullah Bin Ubay )

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2126 seconds (0.1#10.140)