Niat Puasa Nisfu Syaban, Keutamaannya Dapat Syafaat Rasulullah

Kamis, 17 Maret 2022 - 16:50 WIB
loading...
Niat Puasa Nisfu Syaban, Keutamaannya Dapat Syafaat Rasulullah
Malam ini (Malam Jumat) umat muslim memasuki malam Nisfu Syaban yang dianjurkan memperbanyak ibadah dan berpuasa esok harinya. Foto/Ist
A A A
Malam ini bertepatan malam Jumat (17/3/2022) kita memasuki malam Nisfu Syaban. Berikut niat puasa Nisfu Syaban dan keutamaannya.

Selain berpuasa esok hari, umat muslim dianjurkan menghidupkan malam Nisfu-Syaban dengan beribadah.



Puasa Nisfu Syaban adalah puasa yang dilakukan di bulan Syaban. Hukumnya sunnah berdasarkan hadis-hadits shahih dari Nabi Muhammad SAW, di antaranya hadis berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ)

"Diriwayatkan dari 'Aisyah RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: 'Beliau tidak berpuasa'; aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadlan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Syaban." (Muttafaqun 'Alaih)

Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Di antara keutamaan Puasa Syaban adalah mendapatkan syafa'at Rasulullah SAW pada hari Kiamat. Dilansir dari NU Online, Syekh Nawawi Al-Bantani berkata:

وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: "Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Syaban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat." (Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadi-in).

Pengasuh LPD Al Bahjah Buya Yahya lebih spesifik menyebutkan tentang dalil puasa Nisfu Syaban. Beliau menukil Hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلاَ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلاَ كَذَا… أَلاَ كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Artinya: "Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengkabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu)…. Adakah yang demikian…. sampai terbit fajar." (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Niat Puasa Nisfu Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu Shauma Ghadin 'An Adai Sunnati Sya'bana Lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Sya'ban besok hari karena Allah Ta'ala."

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1558 seconds (0.1#10.140)