Selain Hagia Sophia, Ini yang Jadi Korban Setelah Kesultanan Utsmani Runtuh

Jum'at, 24 Juli 2020 - 10:26 WIB
Ketiga, sekularisasi terhadap kehidupan Islam dan kehidupan sosial. Pada tahun 1928, Mustafa Kemal memberlakukan alphabet Latin dengan mengubah Bahasa Arab bahasa Turki. Bahasa Arab sudah tidak boleh digunakan dalam dan di berbagai hal apa pun.

Pada 17 Februari 1926, undang-undang syariah digantikan dengan undang-undang Switzerland yang telah diterjemah secara verbatim.



Undang-undang lain turut dibuat untuk menghapuskan penggunaan tulisan Arab di dalam penulisan bahasa Turki. Sebaliknya tulisan Rumi pula yang dipakai.

Beberapa usaha turut dilakukan untuk menyingkirkan sejumlah istilah Arab dan Farsi dari khazanah bahasa Turki.

Pada 1935, hari Ahad telah menggantikan hari Jumat sebagai hari libur. Gelar “pasha” telah diganti dengan nama keluarga (family names) seperti yang digunakan di Barat.

Selain fisik ada juga reformasi yang tak kalah penting, yaitu dengan mengganti kalender hijriyah yang berlaku pada masa kekhalifahan dengan kelender dan jam Barat.

Pembaruan Kemal Atatürk dilaksanakan di atas enam prinsip dasar yang menjadi filsafat politik dan dasar Republik Turki. Keenam prinsip dasar atau sering disebut “Nilai Kemalis” adalah:



Pertama, Republikanisme, bahwa negara Turki modern menerapkan sistem demokrasi parlementer yang dipimpin oleh seorang presiden, bukan kesultanan ataupun khilafah.

Kedua, Nasionalisme, tidak berdasarkan agama dan ras tetapi berdasarkan kewarganegaraan yang sama dan mengabdi kepada cita-cita nasional.

Ketiga, Populisme, perlindungan hak asasi manusia dan kesetaraan dihadapan hukum.

Keempat, Etatisme, pemerintah berkuasa penuh dalam pengelolaan ekonomi dan berhak intervensi demi kepentingan rakyat.

Kelima, Sekularisme, menetapkan pemisahan agama dan negara.



Keenam, Revolusionalisme, menerima transformasi secara permanen.

Dari enam sila ini, sekularisme adalah yang paling berpengaruh. Politik Kemal Atatürk ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu, supaya Turki dapat masuk dalam peradaban Barat. Oleh karena itulah, penghapusan ke-khalifah-an merupakan agenda pertama yang dilaksanakan.

Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Kemal Atatürk menghapuskan ke-khalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara.



Pemaksaan
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:  Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta bersungguh-sungguh menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat pada suaminya.  Maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.

(HR. Ahmad 1:191)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More