Bumi Utsmani Jadi Pintu Pertama dan Pondasi Gerakan Yahudi Internasional
Rabu, 29 Juli 2020 - 05:00 WIB
Mereka berhasil menanamkan pengaruhnya dalam Organisasi Persatuan dan Pembangunan. Sultan Abdul Hamid sendiri menyadari hakekat orang-orang Dunamah ini, sebagaimana hal ini ditegaskan oleh Jenderal Jawad Rif’at Arlakhan, saat dia mengomentari masalah ini; “Sesungguhnya satu-satunya orang dalam seluruh sejarah Turki yang mengetahui hakikat gerakan Zionis-Syabtaysme dan bahaya-bahayanya terhadap orang-orang Turki dan Islam, dan orang yang sangat gencar memeranginya dalam jangka waktu lama dengan model baru untuk membendung kejahatan mereka, tak lain adalah Sultan Abdul Hamid II. Seorang Sultan yang dengan gencar memerangi gerakan berbahaya ini dengan segala kecerdikan, tekad yang kuat dan dengan kemauan yang gigih selama 33 tahun. Dia memeranginya laksana seorang pahlawan perang.”
Pada hakekatnya Sultan Abdul Hamid telah berusaha untuk membiarkan Yahudi Dunamah ini hanya berada di Salonika dan jangan sampai ke Astana, karena ada kekhawatiran tidak mampu mengendalikan dan agar mereka tidak bebas melakukan gerakan. Sebagai hasil dari sikap serius dan tegas Sultan terhadap kalangan Yahudi Dunamah ini, maka mereka melakukan sikap memusuhi Sultan dengan bergerak membentuk publik opini dan menyusup ke dalam kalangan militer.
Selain itu, orang-orang Yahudi Dunamah melakukan kerja sama dengan anggota-anggota senior Freemasonry untuk menyingkirkannya. Mereka menggunakan slogan-slogan tertentu, seperti kebebasan dan kemerdekaan, demokrasi dan penyingkiran sang diktator Sultan Abdul Hamid II. Atas dasar inilah, mereka berusaha untuk melakukan perpecahan di kalangan tentara.
Sedangkan tujuan dari dilakukannya gerakan ini adalah agar orang-orang Yahudi bisa bertempat tinggal di Palestina. Orang-orang Yahudi Dunamah ini diianggap sebagai pintu pertama dan menjadi pondasi gerakan Yahudi internasional. ( )
Pada hakekatnya Sultan Abdul Hamid telah berusaha untuk membiarkan Yahudi Dunamah ini hanya berada di Salonika dan jangan sampai ke Astana, karena ada kekhawatiran tidak mampu mengendalikan dan agar mereka tidak bebas melakukan gerakan. Sebagai hasil dari sikap serius dan tegas Sultan terhadap kalangan Yahudi Dunamah ini, maka mereka melakukan sikap memusuhi Sultan dengan bergerak membentuk publik opini dan menyusup ke dalam kalangan militer.
Selain itu, orang-orang Yahudi Dunamah melakukan kerja sama dengan anggota-anggota senior Freemasonry untuk menyingkirkannya. Mereka menggunakan slogan-slogan tertentu, seperti kebebasan dan kemerdekaan, demokrasi dan penyingkiran sang diktator Sultan Abdul Hamid II. Atas dasar inilah, mereka berusaha untuk melakukan perpecahan di kalangan tentara.
Sedangkan tujuan dari dilakukannya gerakan ini adalah agar orang-orang Yahudi bisa bertempat tinggal di Palestina. Orang-orang Yahudi Dunamah ini diianggap sebagai pintu pertama dan menjadi pondasi gerakan Yahudi internasional. ( )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)