Bumi Utsmani Jadi Pintu Pertama dan Pondasi Gerakan Yahudi Internasional

Rabu, 29 Juli 2020 - 05:00 WIB
Hakim dalam pengadilan menanyakan pada Syabtay yang dihadiri oleh Sultan di ruang yang bersebelahan dengan ruang pengadilan. Melalui penerjemahnya dikatakan pada Syabtay, “Kau menyatakan bahwa dirimu adalah Al-Masih. Maka perlihatkan pada kami mukjizatmu. Kami akan melepas pakaianmu dan kami arahkan anak panah yang dilakukan oleh para pemanah yang hebat ke tubuhmu. Jika anak-anak panah itu tidak menyentuh tubuhmu, Sultan akan menerima pengakuanmu."

Syabtay menolak apa yang dikatakan padanya dan mengatakan bahwa itu adalah fitnah orang yang dinisbatkan kepada dirinya. Maka ditawarkanlah agama Islam padanya dan dia masuk ke dalamnya dengan mengganti nama dengan Muhammad Aziz Afandi.



Dia meminta pada Sultan untuk mengajak orang-orang Yahudi ke dalam Islam dan Sultan pun mengizinkannya. lzin itu dia pergunakan sebaik-baiknya dengan terus menerus mengajak orang-orang Yahudi mengimani, bahwa dirinya adalah Al-Masih serta menyerukan kepada mereka akan pentingnya kesatuan di kalangan mereka. Mereka menampakkan dalam aksi di luar bahwa mereka itu beragama Islam, namun pada hakekatnya tetap memendam keimanan terhadap agama Yahudi yang telah menyimpang tersebut.

Syabtay dan para pengikutnya terus mengikuti agama Musa dengan cara sembunyi-sembunyi dan dengan gigih bekerja untuk kepentingan Zionisme juga secara sembunyi-sembunyi. Mereka menampakkan keikhlasannya terhadap agama Islam, kesalehan dan takwa di luarnya di depan orang-orang Turki. Dia selalu mengatakan pada pengikutnya, bahwa dia laksana Nabi Musa yang terpaksa diam untuk beberapa lama di dalam istana-istana Fir'aun.



Dalam kondisi yang demikian ini, penangkapan dilakukan kepada Syabtay bersama dengan sekelompok pengikutnya di Quri Jasymah yang berada di dalam tempat peribadatan. Penangkapan ini disebabkan karena dia memakai pakaian Yahudi dan dikelilingi oleh perempuan sedang menenggak minuman keras dan menyanyikan lagu-lagu ruhani Yahudi serta dibacakan Mazmur.

Ini dilakukan bersama-sama dengan Yahudi yang lain. Selain itu, dia dituduh telah mengajak kaum muslimin untuk meninggalkan agama mereka. Andaikan tidak ada campur tangan Syaikhul Islam pasti kepalanya telah dipenggal. Syaikhul Islam beralasan, “Andaikata yang jahat ini dipancung, maka akan menyebabkan munculnya khurafat di Spanyol, sebab para Pengikutnya akan manganggap bahwa dia telah diangkat ke langit, sebagaimana yang terjadi pada Isa bin Maryam.



Maka hukuman yang diberikan padanya adalah dengan membuangnya ke kota Dulasajanu di Albania pada musim panas tahun 1673 M. Dia meninggal setelah lima tahun berada di pengasingan. Akidah Syabtayyah (Syabtayisme) ini masih terus hidup di dalam kelompok Salonika. Para pengikutnya sangat lihai dalam melakukan makar, fanatisme dan tindakan keluar dari prinsip-prinsip moral dan akhlak.

Syabtay Zivi telah membentuk akidah Dunamah dalam delapan belas materi. Sedangkan materi keenam belas dan ketujuh belas adalah materi yang meniadi ciri utama.



Materi keenam belas menyebutkan; “Wajib bagi kalian untuk melakukan semua tradisi yang dilakukan oleh orang-orang Turki sebaik-baiknya, agar mereka tidak menyoroti kalian dan wajib pula bagi kalian untuk secara zahir tidak merasa keberatan menunaikan puasa Ramadhan atau berkurban. Dan siapa saja yang melakukan ini, maka hendaknya dia melakukannya di depan umum.

Sedangkan materi ketujuh belas menyebutkan; “Sesungguhnya pernikahan dengan mereka (kaum muslimin) adalah dilarang secara tegas.”

Syabtay adalah orang Yahudi pertama yang memberikan kabar gembira akan kembalinya orang-orang Bani Israel ke Palestina. Pada hakekatnya gerakan yang dilakukan oleh Syabtay Zivi ini adalah lebih tepat jika disebut sebagai gerakan politik yang melawan pemerintahan Utsmani dan bukan semata sebagai gerakan keagamaan.



Kelompok ini telah memberikan andil begitu besar dalam menghancurkan nilai-nilai Islam di dalam masyarakat Utsmani. Mereka bekerja keras untuk menebarkan kekufuran dan pemikiran-pemikiran yang aneh, dengan gencar menyebarkan gerakan Freemasonry dan dengan penuh semangat menyerukan penghapusan jilbab wanita-wanita muslimah. Merekalah yang senantiasa menyerukan free-sex antara laki-laki dan wanita khususnya di sekolahSekolah. Dan yang patut menjadi catatan di sini adalah, bahwa banyak anggota Organisasi Persatuan dan Pembangunan terlibat dalam aktivitas yang mereka lakukan.

Orang-orang Yahudi Dunamah memainkan peran yang sangat besar dalam mendukung kekuatan yang memusuhi Sultan Abdul Hamid ll dan berusaha melengserkan dari kursi kekuasaannya yang bergerak dari Salonika. Merekalah yang meracuni pemikiran para perwira militer muda. Mereka memiliki Koran-koran dan jurnal. Mereka masuk menyusup mencengkeram perekonomian pemerintahan Utsmani dan sektor-sektor lainnya yang ada pada pemerintahan Utsmani.



Mereka berhasil menanamkan pengaruhnya dalam Organisasi Persatuan dan Pembangunan. Sultan Abdul Hamid sendiri menyadari hakekat orang-orang Dunamah ini, sebagaimana hal ini ditegaskan oleh Jenderal Jawad Rif’at Arlakhan, saat dia mengomentari masalah ini; “Sesungguhnya satu-satunya orang dalam seluruh sejarah Turki yang mengetahui hakikat gerakan Zionis-Syabtaysme dan bahaya-bahayanya terhadap orang-orang Turki dan Islam, dan orang yang sangat gencar memeranginya dalam jangka waktu lama dengan model baru untuk membendung kejahatan mereka, tak lain adalah Sultan Abdul Hamid II. Seorang Sultan yang dengan gencar memerangi gerakan berbahaya ini dengan segala kecerdikan, tekad yang kuat dan dengan kemauan yang gigih selama 33 tahun. Dia memeranginya laksana seorang pahlawan perang.”
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila seseorang berkata kepada saudaranya 'Wahai kafir', maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya.

(HR. Bukhari No. 5638)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More