Syaikh Imran Nazar Hosein: Umat Kristen Layak Mendapatkan Pertolongan Tuhan

Kamis, 18 April 2024 - 13:50 WIB
Kalimat sebelum dan sesudah pada ayat tersebut menjadi titik berat Syaikh Imran dalam menyatakan pandangannya terhadap ayat ini. Analisisnya terhadap kata tersebut menganggap perlunya jawaban atas pertanyaan sebelum dan sesudah, yaitu sebelum apa? dan sesudah apa?



Syaikh Imran dalam "Constantinople In The Qur'an" (Trinidad and Tobago: Imran N. Hosein Publications, 2018), menganggap Al-Qur'an menunjukkan sesuatu di antara kata sebelum dan sesudah. Sehingga dengan merujuk terhadap kata yang terkandung di antara keduanya, barulah kata-kata sebelum dan sesudah dapat dipahami.

Menurutnya, konteks ayat ini mewajibkan kita untuk memahami bahwa kata sebelum dan sesudah ini berkaitan dengan Rûm, sehingga merujuk pada peristiwa yang menentukan dalam sejarah Rûm.

Rekayasa Dajjal

Berkenaan dengan peristiwa tersebut, ia menentukan kemenangan Rûm yang pertama terjadi sebelum dan kemenangan yang kedua akan terjadi setelah peristiwa tersebut.

Peristiwa yang dianggap Syaikh Imran berkaitan dengan bangsa Rûm dan sesuai dengan kata sebelum dan sesudah dalam surah al-Rûm yaitu perpecahan besar antara Timur dan Barat, yang terjadi sekitar empat ratus tahun kemudian pada tahun 1054 ketika Dajjal merekayasa perpecahan Rûm menjadi dua.

Satu bagian dari Rûm tetap tinggal di Konstantinopel yang menjadi ibu kotanya, yang bertahan untuk melestarikan kepercayaan Ortodoks dalam Kekristenan yang dikenal sebagai Kekristenan Ortodoks.



Sedangkan bagian lainnya yaitu bagian barat dari Rûm menganut epistemologi "mata satu" Dajjal yang melahirkan sekularisme pertama dan materialisme, dan kemudian peradaban yang dikenal sebagai peradaban Barat modern.

Ini adalah peradaban yang mempunyai kata Kâfir (yakni orang kafir) yang terdapat di keningnya, di antara kedua matanya.

Terpisahnya antara gereja Barat dan Timur dapat dikatakan sebagai sebuah peristiwa besar yang tidak dapat dihapus dari sejarah gereja.

Peristiwa ini sangatlah besar karena berubahnya kondisi kekristenan yang pengaruhnya masih terasa sampai sekarang.

Efek dari keterpisahan ini yaitu munculnya dua sisi mata uang logam yang berbeda dan menjadi titik awal penyebaran agama Kristen dengan dua sudut pandang yang begitu berbeda bahkan bertolak belakang. Barat lebih menekankan pada rasional, sedangkan Timur lebih menekankan kepada yang mistis.

Keterpisahan inilah yang menjadi titik awal konflik di antara gereja barat dan gereja timur. Peristiwa nyata yang menyebabkan perpecahan ini terjadi ketika Paus Leo IX menyerang Michael Cerularius dan para pengikutnya dengan sanksi pengucilan, dan Patriark Konstantinopel membalas dengan sanksi eks komunikasi yang sama juga.



Konstantin melakukan bakti yang luar biasa bagi Kekristenan ketika dia mengadakan konferensi di Nicea (Turki) untuk menyelesaikan perdebatan teologis tentang pernyataan keimanan orang Kristen.

Dewan Nicaea setuju dengan pernyataan keimanan Nicaea yang dianut oleh kebanyakan umat Kristen sampai saat ini. Secara khusus, pernyataan itu mengatakan:

* … Saya mengimani Ruh Kudus, Tuhan, sang Pemberi kehidupan,

* Yang berasal dari Sang Bapak dan Sang Putra.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Manusia yang paling dibenci Allah adalah yang keras kepala dan suka membantah.

(HR. Bukhari No. 6651)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More