Kisah Pasukan Muslim Menumpas Kekuasaan Para Kisra Persia

Kamis, 25 April 2024 - 13:38 WIB
Sesudah tampuk pimpinan Romawi dipegang oleh Heraklius, Persia dapat dipukul mundur, dan Salib Besar dapat direbutnya kembali. Kekalahan Persia itu tidak terbatas hanya pada mundurnya sampai ke perbatasan, tetapi semangat mereka sudah pula lemah, kekacauan makin terbuka dalam istana mereka, kepercayaan kepada diri sendiri hilang.

Setelah tiba-tiba pihak Arab datang, faktor-faktor inilah yang membuat mereka makin rapuh. Mereka sudah tak mampu lagi bertahan di hadapan para penyerbu itu, masing-masing mencari keselamatan untuk dirinya, para pangerannya mencari kekuasaan palsu di samping sang penakluk, menikmatinya walaupun untuk sementara, dengan membiarkan Kisra lambang persatuan dan kebanggaan mereka ke mana saja dibawa oleh nasib.

Demikianlah keadaan penguasa Persia itu, termasuk sebagian besar marzaban dan pangeran-pangerannya.



Memburu Kisra

Adapun Khalifah Umar bin Khattab tak berselang lama setelah merasa lega dengan kemenangan pasukannya di Nahawand dan persetujuan yang dicapai dengan pihak Hamazan, ia teringat pada kata-­kata Ahnaf bin Qais, bahwa Persia akan terus mengadakan perlawanan terhadap pasukan Muslimin selama Yazdigird masih berada di tengah­-tengah mereka.

Maka tak mungkin ada dua raja berkumpul, salah satunya harus keluar. Jadi kalau begitu tak ada jalan lain ia harus mengejar pasukan Persia ke segenap pelosok kerajaan itu sampai Kisra dapat diusir dan hanya pasukan Muslimin yang akan berkuasa di sana.

Khalifah Umar tidak memberangkatkan brigade-brigade yang dibentuknya itu untuk menjelajahi kawasan Persia sebelum ia dapat membebaskan seluruh Irak-Persia.

Dengan demikian ia dapat melindungi barisan belakangnya, mengamankan jalur penarikan kembalinya serta menguasai jalan-jalan yang akan digunakan untuk membawa bala bantuan dari Irak-Arab dan Semenanjung untuk memperkuat pasukannya.

(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More