Perintah Berlindung dari Doa yang Tidak Dikabulkan, Begini Penjelasannya

Selasa, 13 Agustus 2024 - 11:07 WIB

6. Berlebihan dalam Berdoa

Berlebihan dalam berdoa disebut al-I’tida. Larangan berlebihan di dalam berdoa merujuk kepada firman Allah,

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ


“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS: Al-A’raf: 55).

Al-Mu’tadin pada ayat di atas diartikan berlebihan di dalam berdoa. Berlebihan di dalam berdoa terbagi menjadi beberapa bagian:

Pertama, Berdoa kepada selain Allah

Kedua, Berlebihan di dalam menyebut lafadh doa, seperti:

a) Terlalu merinci doa sampai pada hal-hal yang kecil dan remeh, seperti meminta HP merk Samsung yang terbaru, atau meminta mobil Rubicon warna hitam metallic.

Ini sesuai dengan hadist ‘Abdullah bin al-Mughaffal bahwasanya ia mendengar anaknya berdoa,

اللهم إني أسألك القصر الأبيض عن يمين الجنة إذا دخلتها ، فقال : أي بنيّ سل الله الجنة وتعوذ بالله من النار ، فإني سمعت رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقول : إنه سيكون في هذه الأمة قوم يعتدون في الطهور والدعاء.


“Ya Allah, saya minta kepadamu istana yang berwarna putih di sebelah kanan Surga, jika saya masuk ke dalamnya.” Maka berkatalah bapaknya, “Wahai anakku, cukuplah engkau meminta kepada Allah surga dan meminta perlindungan dari api neraka karena sesungguhnya saya mendengar Rasulullah ﷺbersabda, ‘Sesungguhnya akan ada pada umatku suatu kaum yang berlebih-lebihan di dalam bersuci dan berdoa’.” (Hadits Shahih. HR: Abu Daud)

b) Terlalu berlebihan dan memaksakan penggunaan doa yang puitis yang dibuatnya sendiri.

Ketiga, Berlebihan dalam menyelisihi adab dan etika berdoa.

Seperti mengeraskan suara ketika berdoa dalam sujud pada shalat jama’ah sehingga mengganggu yang lainnya, dan mengeraskan doa di tempat dan waktu yang tidak disunnahkan. Ini sesuai dengan firman Allah,

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ


“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS: al-A’raf: 55)

Keempat, Berdoa untuk sesuatu yang haram atau dilarang oleh Allah, seperti berdoa yang berisi maksiat dan memutus tali silaturrahim sebagaimana yang sudah dibahas di atas.

7. Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Hadist Hudzaifah bin al-Yaman radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺbersabda,

الّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنّ بالمَعْرُوفِ ، وَلَتَنْهَوُنّ عَنِ المُنْكَرِ ، أو لَيُوشِكَنّ الله أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَاباً مِنْهُ ثُمَ تَدْعُونَهُ فَلا يَسْتَجِيبُ لَكُمْ


“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-Nya dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun doa kalian tidak lagi dikabulkan.” (Hadits Hasan. HR: at-Tirmidzi dan Ahmad)

Ini juga dikuatkan dengan hadist ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah ﷺbersabda,
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, yaitu seorang yang sudah tua berzina, orang miskin namun sombong, dan pemimpin yang pendusta.

(HR. Nasa'i No. 2528)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More