Bolehkan Salat di Tempat Maksiat? Ini Penjelasannya

Senin, 14 September 2020 - 21:13 WIB
Setiap muslim harus memperhatikan dimana ia mendirikan salat agar terhindar dari gangguan jin dan setan. Foto ilustrasi/Ist
Salat merupakan rukun Islam kedua setelah bersyahadat. Salat menjadi sangat penting karena merupakan ibadah yang diwajibkan bagi setiap muslim yang baligh. Namun, setiap muslim harus memperhatikan dimana ia mendirikan salat .

Muncul pertanyaan, bagaimana hukum jika salat di tempat-tempat maksiat ? Berikut penjelasan Ustaz Galih Maulana Lc (pengajar di Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Syarat Sah Salat Mazhab Syafi'i". ( )

Ustaz Galih mengatakan, salat di tempat maksiat hukumnya makruh. Sebab tempat maksiat itu adalah tempat berkumpulnya setan atau jin. Dalilnya adalah hadits Nabi صلى الله عليه وسلم berikut:

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, beliau berkata: Kami istirahatmalam ketika safar bersama Nabi صلى الله عليه وسلم , kami tidak bangun (di waktu subuh) sampai terbit matahari, kemudian Nabi bersabda: "Siapkan kendaraan masing-masing (untuk perjalanan), sesungguhnya setan-setan hadir di tempat ini. (HR. Muslim)

( )

Ketika Nabi bangun kesiangan, Nabi tidak segera melaksanakan salat subuh, namun malah mengajak para sahabat untuk berlalu dari tempat tersebut dengan alasan adanya setan. Ini menunjukan makruhnya salat di tempat hadir dan berkumpulnya setan. ( )

Tempat berkumpulnya setan bukan terbatas hanya di tempat angker saja, tetapi juga di tempat-tempat maksiat , sehingga apabila salat di tempat tersebut hukumnya makruh.

( )

" Salat di tempat bersemayam setan hukumnya makruh secara ittifaq, yaitu seperti tempat jual beli khamr, bar, tempat rawan pungli dan selainnya yang termasuk tempat maksiat." (Al-Majmu’ syarh al-Muhadzab: Jilid 3 Hal 162). ( )

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ اللّٰهُ الَّذِىۡ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ ۚ عٰلِمُ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ‌ ۚ هُوَ الرَّحۡمٰنُ الرَّحِيۡمُ‏ (٢٢) هُوَ اللّٰهُ الَّذِىۡ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ اَلۡمَلِكُ الۡقُدُّوۡسُ السَّلٰمُ الۡمُؤۡمِنُ الۡمُهَيۡمِنُ الۡعَزِيۡزُ الۡجَـبَّارُ الۡمُتَكَبِّرُ‌ؕ سُبۡحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ (٢٣) هُوَ اللّٰهُ الۡخَـالِـقُ الۡبَارِئُ الۡمُصَوِّرُ‌ لَـهُ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى‌ؕ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (٢٤)
Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Hasyr Ayat 22-24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More