Pura-pura Masuk Islam Raja Blambangan Prabu Menak Sembuyu, Syaikh Maulana Ishaq Hijrah

Kamis, 07 Januari 2021 - 19:00 WIB


Belakangan baru diketahui bahwa sikap benci sang Patih kepada Syaikh Maulana Ishaq adalah dikarenakan ambisinya untuk dapat memperistri Dewi Sekardadu sendiri. Tapi ambisi itu memudar manakala kenyataan berbicara lain. Dewi Sekardadu yang telah lama diimpikannya sebagai batu loncatan untuk dapat mewarisi tahta Blambangan ternyata lebih dahulu disunting oleh Syaikh Maulana Ishaq.

Meski demikian ambisi itu tak pernah padam. Setelah berhasil menyingkirkan Syaikh Maulana Ishak dari bumi Blambangan, dia berharap akan dapat berjodoh dengan Dewi Sekardadu yang telah menjadi janda, demikian pikir sang Patih. Untuk itu dia harus menyingkirkan putra Syaikh Maulana Ishaq, supaya Dewi Sekardadu benar-benar dapat melupakan suaminya yang dahulu dan di belakang hari bayi itu tidak menjadi perintang cita-citanya.

Kini, setelah mendengar laporan para prajurit bahwa Dewi Sekardadu yang duduk terpekur di tepi pantai hingga sore hari ternyata sudah tidak ada di tempat. Patih itu kelabakan, dia perintahkan ratusan prajurit untuk mencari sang putri, namun itu sia-sia belaka.

Sang Putri seolah-olah lenyap di telan bumi. Konon, Syaikh Maulana Ishak sebelum meneruskan perjalanan ke negeri Pasai sempat mampir ke Ampeldenta di Surabaya. Kepada Raden Rahmat atau Sunan Ampel dia berpesan, apabila bertemu dengan anak yang pernah dibuang ke laut oleh Prabu Menak Sembuyu itu supaya dinamakan Raden Paku dan hendaklah Raden Rahmat suka mendidiknya secara Islami.

Sudah barang tentu Sunan Ampel tidak berkeberatan menerima amanat itu.

Dalam Babat Tanah Jawa menceritakan sesudah pertemuan dengan Sunan Ampel , Syaikh Maulana Ishaq masih terus mengembara di sekitar Pulau Jawa terutama di bagian Tengah. Dan kemudian beliau mendapat sebutan Syakh Wali Lanang.

Kemudian berangkatlah Syaikh Maulana Ishak ke negeri Pasai. Mendirikan perguruan Islam di sana dan terkenal sebutan Syekh Awwalul Islam. ( )

Tetapi, berdasarkan bukti adanya makam Syaikh Maulana Ishaq di Gresik dekat makam Maulana Malik Ibrahim, maka diduga pada usia lanjut atau pada jaman kejayaan Sunan Giri, Syaikh Maulana Ishaq kembali ke Jawa, mendampingi Sunan Giri yang memerintah di Giri Kedaton dan kemudian wafat di Gresik lalu dimakamkan tak jauh dari komplek pemakaman Syaikh Maulana Malik Ibrahim . (Bersambung)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَـتَّخِذُوا الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا دِيۡنَكُمۡ هُزُوًا وَّلَعِبًا مِّنَ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ وَالۡـكُفَّارَ اَوۡلِيَآءَ‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ (٥٧) وَ اِذَا نَادَيۡتُمۡ اِلَى الصَّلٰوةِ اتَّخَذُوۡهَا هُزُوًا وَّلَعِبًا‌ ؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَعۡقِلُوۡنَ (٥٨)
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (melaksanakan) shalat, mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.

(QS. Al-Maidah Ayat 57-58)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More