Lailatul Qadar Kompensasi Usia Umat Nabi Muhammad yang Pendek

Sabtu, 16 Mei 2020 - 17:08 WIB
( )

Kemudian Ubay ibnu Ka’ab bersumpah untuk menguatkan perkataannya. Dan aku (Abu Munzir) bertanya, “Bagaimanakah kamu mengetahuinya?” Ubay ibnu Ka’ab menjawab, “Melalui alamat atau tandanya yang telah diberitahukan kepada kami oleh Nabi SAW, bahwa pada siang harinya matahari terbit dipagi harinya, sedangkan cahayanya lemah”.

Rasulullah SAW telah bersabda: “Sesungguhnya pertanda Lailatul Qadar ialah cuacanya bersih, lagi terang seakan-akan ada rembulannya, tenang, lagi hening; suhunya tidak dingin dan tidak pula panas, dan tiada suatu bintang pun yang dilemparkan pada malam itu sampai pagi hari. Dan sesungguhnya pertanda Lailatul Qadar itu dipagi harinya matahari terbit dalam keadaan sempurna, tetapi tidak bercahaya seperti biasanya melainkan seperti rembulan dimalam purnama”. (HR. Bukhari)

( )

Tidak ditentukannya malam kemuliaan itu bagimu, karena sesungguhnya jika malam kemuliaan dimisterikan ketentuannya, maka orang-orang yang mencarinya akan mengejarnya dengan penuh kesungguhan guna mendapatkannya dalam seluruh bulan Ramadhan. Dengan demikian, berarti ibadah yang dilakukannya lebih banyak. Dan hal yang sangat disunatkan ialah memperbanyak doa berikut ini:

اَللّٰهُمَ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ.

“Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, suka memberi maaf maka maafkanlah daku”.

( )

Allah SWT memanggil Jibril as untuk turun ke bumi di setiap malam kemuliaan bersama dengan para malaikat yang menghuni Sidratul Muntaha. Tiada seorang malaikat pun dari mereka melainkan telah dianugerahi rasa lembut dan kasih sayang kepada orang-orang mukmin. Maka turunlah mereka dibawah pimpinan Jibril as di malam kemuliaan sejak matahari terbenam. Tiada suatu tempatpun di bumi melainkan terisi oleh malaikat; ada yang sedang sujud, adapula yang sedang berdiri mendoakan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Mereka terus mendoakan sepanjang malam.

وجبريل لا يدع أحدا من المؤمنين إلا صافحه وعلامة ذلك من اقشعر جلده ورق قلبه ودمعت عيناه فان ذلك من مصافحة جبريل.

“Dan Jibril tidak sekali-kali mendoakan seseorang dari kaum mukmin melainkan ia menyalaminya dan sebagai pertandanya ialah bila seseorang yang sedang melakukan qiyam, bulunya merinding (berdiri) dan hatinya lembut serta matanya menangis, maka itu akibat salam Jibril kepadanya (jabat tangan Jibril kepadanya). Para malaikat itu terus menerus dalam keadaan demikian hingga fajar terbit.

( )

Setelah itu malaikat naik lagi ke langit berikut malaikat Jibril; manakala sampai di ufuk yang tinggi malaikat-malaikat tadi berkumpul untuk kembali, karenanya maka cahaya matahari kelihatan redup. Maka Sidratul Muntaha menyambut kedatangan mereka “Segala puji bagi Allah Yang Maha Penyayang”.

Urutan nilai bagi hamba yang mendapatkan Lailatul Qadar paling akhir ialah yang melaksanakan salat isya dan shalat subuh berjamaah pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar) tersebut. Imam ibnu Abi Hatim berkata dalam tafsirnya:

من صام رمضان وهو يحدث نفسه إذا أفطر رمضان أن لا يعصى الله دخل الجنة بغير مسئلة ولا حساب. آخر تفسير سورة ليلة القدر، والله الحمد والمنة.

"Barang siapa yang melakukan puasa Ramadhan, sedangkan dalam dirinya ia berbicara bahwa apabila ia berbuka (yakni telah selesai dari puasa Ramadhannya) ia bertekad untuk tidak akan berbuat durhaka kepada Allah SWT, niscaya orang itu masuk surga tanpa pertanyaan dan tanpa hisab”. ( )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَـتَّخِذُوا الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا دِيۡنَكُمۡ هُزُوًا وَّلَعِبًا مِّنَ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ وَالۡـكُفَّارَ اَوۡلِيَآءَ‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ (٥٧) وَ اِذَا نَادَيۡتُمۡ اِلَى الصَّلٰوةِ اتَّخَذُوۡهَا هُزُوًا وَّلَعِبًا‌ ؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَعۡقِلُوۡنَ (٥٨)
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (melaksanakan) shalat, mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.

(QS. Al-Maidah Ayat 57-58)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More