Hasil Mubahalah Sungguh Mengerikan, Begini Al-Qur'an Mengajarkan
Kamis, 04 Februari 2021 - 07:34 WIB
Kemudian mereka terdiam dan Allah menurunkan ayat di atas. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/50).
Hudzaifah menceritakan, Aqib dan as-Sayid menjadi wakil mereka maju menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka hendak melakukan mubahalah. Tiba-tiba salah satu di antara mereka berpesan, ‘Jangan mubahalah. Demi Allah, jika benar dia nabi, kemudian dia melaknat kita, selamanya kita tidak akan selamat, juga keturunan kita.’
Kemudian mereka menawarkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kami menerima tantangan kamu. Tunjuk satu orang yang amanah di antara kalian.”
“Baik, akan saya tunjuk satu orang yang sangat amanah di antara kami,” jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Para sahabatpun menjadi terheran. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk, “Majulah wahai Abu Ubaidah bin Jarrah.”
Ketika beliau berdiri, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هَذَا أَمِينُ هَذِهِ الأُمَّةِ
Dia adalah orang kepercayan umat ini. (HR. Bukhari 4380).
Ibnu Abbas mengomentari orang nasrani Najran,
وَلَوْ خَرَجَ الَّذِينَ يُبَاهِلُونَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَرَجَعُوا لاَ يَجِدُونَ مَالاً وَلاَ أَهْلاً
Andai ada orang yang berani bermubahalah dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu mereka semua akan pulang, dan semua harta dan keluarganya akan hilang habis. (HR. Ahmad 2264).
Sumpah Mubahalah patut dilakukan sebagai alternatif terakhir setelah semua jalan sudah dilakukan..
Hudzaifah menceritakan, Aqib dan as-Sayid menjadi wakil mereka maju menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka hendak melakukan mubahalah. Tiba-tiba salah satu di antara mereka berpesan, ‘Jangan mubahalah. Demi Allah, jika benar dia nabi, kemudian dia melaknat kita, selamanya kita tidak akan selamat, juga keturunan kita.’
Kemudian mereka menawarkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kami menerima tantangan kamu. Tunjuk satu orang yang amanah di antara kalian.”
“Baik, akan saya tunjuk satu orang yang sangat amanah di antara kami,” jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Para sahabatpun menjadi terheran. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk, “Majulah wahai Abu Ubaidah bin Jarrah.”
Ketika beliau berdiri, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هَذَا أَمِينُ هَذِهِ الأُمَّةِ
Dia adalah orang kepercayan umat ini. (HR. Bukhari 4380).
Ibnu Abbas mengomentari orang nasrani Najran,
وَلَوْ خَرَجَ الَّذِينَ يُبَاهِلُونَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَرَجَعُوا لاَ يَجِدُونَ مَالاً وَلاَ أَهْلاً
Andai ada orang yang berani bermubahalah dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu mereka semua akan pulang, dan semua harta dan keluarganya akan hilang habis. (HR. Ahmad 2264).
Sumpah Mubahalah patut dilakukan sebagai alternatif terakhir setelah semua jalan sudah dilakukan..
(mhy)