Kuburan Busuk Abu Lahab: Begini Bengisnya Keluarga Si Gendut Ini kepada Nabi SAW

Selasa, 02 Maret 2021 - 05:00 WIB
Pada awalnya, Sayyidah Khadijah, kurang berkenan dengan pernikahan itu. Soalnya, beliau membenci perilaku ibu Utbah, Ummu Jamil binti Harb. Istri Abu Lahab itu terkenal berperangai buruk dan jahat. Ia khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya itu.

Berbadam Gemuk

Abu Lahab yang oleh Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Sejarah Hidup Muhammad" digambarkan sebagai seorang laki-laki yang berbadan gemuk dan cepat naik darah itu menyala emosinya begitu mendengar dirinya dilaknat Allah melalui Al-Qur’an Surat Al-Lahab 1-5.

"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut."

Abu Lahab dan istrinya, Ummu Jamil, berang. Mereka meminta kedua putranya agar menceraikan putri-putri Rasulullah SAW. “Haram jika kalian berdua tidak menceraikan kedua putri Muhammad!” Ummu Jamil mengancam. “Kepalaku haram terhadap kepala kalian jika kalian tidak menceraikan kedua putri Muhammad,” tegasnya.

Abu Lahab juga berkata kepada anaknya, "Hubungan kita terputus jika kau tidak menceraikan anak perempuan Muhammad!"

Mendapat instruksi demikian, keduanya langsung menceraikan Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Padahal pasangan ini belum sempat berbulan madu.

Utaibah ibn Abi Lahab tidak hanya menceraikan Ummu Kultsum, tetapi ia juga pergi menemui Rasulullah untuk merendahkan beliau di depan umum. Oleh karena itu, Rasulullah berdoa agar Allah menguasakan seekor anjing terhadap dirinya.

Beberapa waktu kemudian, Utaibah diterkam oleh seekor harimau di tengah beberapa orang kawannya yang sedang tidur di sekelilingnya.

Muhammad Husain Haekal dalam “Sejarah Hidup Muhammad” memaparkan tentang kebiadaban Umm Jamil. Ia, misalnya, melemparkan najis ke depan rumah Rasulullah. Tetapi dengan sabar Nabi Muhammad mengambil lalu membuangnya kotoran itu.

Dan pada waktu salat, Abu Jahal melemparinya dengan isi perut kambing yang sudah disembelih untuk sesajen kepada berhala-berhala. Ditanggungnya gangguan demikian itu dan ia pergi kepada Fatimah, puterinya, supaya mencucikan dan membersihkannya kembali.

Ditambah lagi, di samping semua itu, kaum Muslimin harus menerima kata-kata biadab dan keji ke mana saja mereka pergi.

Ibnu Ishaq mengatakan, "Aku mendengar bahwa Ummu Jamil, si wanita pembawa kayu bakar itu, saat mendengar ayat Al-Quran yang turun tentang dirinya dan suaminya, ia datangi Rasulullah yang sedang duduk di Masjidil Haram di dekat Ka’bah, bersama Abu Bakar ash-Shiddiq. Ummu Jamil datang dengan membawa segenggam batu. Ketika ia berdiri di dekat Rasulullah dan Abu Bakar, Allah membuatnya tidak bisa melihat Rasulullah hingga ia hanya melihat Abu Bakar.

Ia berkata: 'Wahai Abu Bakar, di manakah temanmu? Aku mendengar bahwa ia telah menghardikku. Demi Allah, jika menjumpainya, aku akan menyumpal mulutnya dengan batu ini. Demi Allah, aku adalah seorang penyair.' Lalu, ia pun melantunkan syair:

"Sejak kapan kami durhaka

Kami menolak perintahnya

Terhadap agamanya kami membenci."

Setelah itu, Ummu Jamil pergi dan Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, apakah ia tidak melihatmu?” Rasulullah menjawab: “Allah telah membuatnya sama sekali tidak bisa melihatku”.

Abu Lahab kerap menghasut orang-orang Makkah agar memusuhi Nabi dan para sahabat. Begitu pula istrinya, Ummu Jamil. Ia selalu berusaha mencelakai Rasulullah.

Kini sejarah mencatat pasangan ini menjadi contoh pasangan yang hina dina. Namanya diabadikan dalam Al-Quran sebagai penghuni neraka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id bahwa keduanya pernah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah ada suatu kaum duduk sambil berdzikir kepada Allah, kecuali para Malaikat akan mengelilingi mereka, dan akan diselubungi rahmat, akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), dan Allah akan menyebut-nyebut orang-orang yang ada disisi-Nya.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3781)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More