3 Alasan Mengapa Lailatul Qadar Dianugerahkan kepada Umat Nabi Muhammad

Selasa, 19 Mei 2020 - 03:15 WIB
Amal ibadah di Lailatul Qadar seperti sedekah, shalat, zakat itu lebih baik daripada 1.000 bulan (83 tahun 4 bulan). Foto/Ist.
Sebagaimana diketahui Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Al-Qur'an menjelaskannya dalam satu surah yang sering dibaca setiap bulan Ramadhan yaitu Surah Al-Qadr (kemuliaan) terdiri dari 5 ayat.

(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (4) Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. (5) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Apa arti kemuliaan Lailatul Qadar ? Kenapa Allah memberikan anugerah Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam? (Baca Juga: Ciri dan Tanda Seseorang Mendapatkan Lailatul Qadar)

Kata Ulama dari Mesir Syeikh Ahmad Al-Misri dalam tausiyah online di Masjid Raya Bintaro Jaya Tangerang Selatan, ada 3 alasan mengapa Allah memberikan anugerah malam Lailatul Qadar kepada umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketiga alasan tersebut yaitu:

1. Karena Lailatul Qadar adalah salah satu anugerah Allah Ta'ala untuk umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala memperlihatkan salah satu kebesaran-Nya agar umat Rasulullah SAW mengingat besarnya nikmat Allah Ta'ala.(Baca Juga: Mimpi Rasulullah SAW Diperlihatkan Lailatul Qadar)



2. Karena pendeknya umur umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang hanya 60-70 tahun dibanding umur umat-umat terdahulu. Allah Ta'ala memberikan kemuliaan malam tersebut untuk mengimbangi dan melampaui ibadah umat terdahulu yang umurnya panjang.

3. Beribadah di malam tersebut lebih baik daripada 1.000 bulan. Allah Ta'ala ingin memuliakan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan melipatgandakan amalan di malam Lailatul Qadar . Amal ibadah di Lailatul Qadar seperti sedekah, shalat, zakat itu lebih baik daripada 1.000 bulan. (Baca Juga: Meraih Lailatul Qadar, Apakah Harus Begadang Semalam Suntuk?)

Syeikh Ahmad menjelaskan, banyak orang berpikir bahwa beribadah di malam Lailatul Qadar setara dengan beribadah selama 83 tahun dan 4 bulan. Pandangan semacam itu keliru. "Itu salah. Yang benar beribadah di malam tersebut lebih baik dari beribadah di 83 tahun 4 bulan," kata ulama yang berdomisili di Srengseng, Jakarta Barat itu.

Kerena itu, kejarlah malam Lailatul Qadar di 10 malam terakhir Ramadhan . Dari Ummul Mukminin 'Aaisyah radhiyallahu 'anha berkata:

كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

"Adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila 10 malam terakhir telah masuk, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya." (HR Al-Bukhari)

Perbanyaklah berdoa:

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.

"Ya Allah, sungguh Engkau Maha pemaaf dan pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku".(Baca Juga: Begini Rasanya Disalami Malaikat Jibril di Malam Lailatul Qadar)



Wallahu A'lam
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More