15 Tips Menjaga Lisan Agar Puasa Tidak Ternoda
Kamis, 31 Maret 2022 - 16:33 WIB
1. Tidak selalu menyampaikan apa yang didengar kepada orang lain
Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.” (HR.Muslim dan Abu Dawud)
2. Jauhi sikap sombong dan membanggakan diri
Dalam Islam kedua sifat ini merupakan sifat tidak terpuji yang harus dihindari. Dari Aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan: “Wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.” Berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam : “orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)
3. Perbanyak membaca Al-Quran
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda: “Dikatakan pada orang yang senang membaca Al-Qur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca”. (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).
Membaca Al-quran merupakan salah satu cara membentengi diri dalam menjaga lisan. Selain itu juga akan mampu mengontrol diri semakin mampu membedakan antara akhlak terpuji dan tercela. Amalan yang baik adalah terutama dengan keutamaan membaca Al-Quran di bulan Ramadhan.
4. Banyak berzikir
Berzikir merupakan salah satu cara manusia untuk mengingat kebesaran sang pencipta. Salah satu keutamaan dari zikir ialah dapat membantu kita dalam mengontrol perkataan dan perbuatan kita. Selain itu juga, Allah Ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).
5. Hindari sikap berlebihan dalam berbicara
Berlebihan dalam berbicara merupakan salah satu hal yang tidak di anjurkan dalam Islam. Apalagi jika hal yang dibicarakan lebih banyak mudharatnya ketimbang kebaikannya. Sebaiknya berbicara sesuai dengan porsi dan usahakan apa yang keluar dari lisan ialah ucapan yang bermanfaat dan bernilai kebaikan.
6. Jangan memotong pembicaraan atau membantahnya
Memotong atau membantah perkataan orang lain, apalagi orang yang lebih tua merupakan hal yang dibenci dalam Islam. Sehingga tentunya hal ini harus dihindari.
7. Jangan memperolok cara bicara orang lain
Allah SWT terkadang menciptakam sebagian kecil umatnya dengan kekurangan fisik yang dimiliki. Sebagian dari mereka ada yang kesulitan dalam berbicara dan terbata-bata dalam pengucapannya. Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita tidak memperolok kekurangan yang mereka miliki. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS Al-Hujurat:11)
8. Jauhkan diri dari ghibah dan namimah
Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.” (HR.Muslim dan Abu Dawud)
2. Jauhi sikap sombong dan membanggakan diri
Dalam Islam kedua sifat ini merupakan sifat tidak terpuji yang harus dihindari. Dari Aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan: “Wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.” Berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam : “orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)
3. Perbanyak membaca Al-Quran
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda: “Dikatakan pada orang yang senang membaca Al-Qur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca”. (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).
Membaca Al-quran merupakan salah satu cara membentengi diri dalam menjaga lisan. Selain itu juga akan mampu mengontrol diri semakin mampu membedakan antara akhlak terpuji dan tercela. Amalan yang baik adalah terutama dengan keutamaan membaca Al-Quran di bulan Ramadhan.
4. Banyak berzikir
Berzikir merupakan salah satu cara manusia untuk mengingat kebesaran sang pencipta. Salah satu keutamaan dari zikir ialah dapat membantu kita dalam mengontrol perkataan dan perbuatan kita. Selain itu juga, Allah Ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).
5. Hindari sikap berlebihan dalam berbicara
Berlebihan dalam berbicara merupakan salah satu hal yang tidak di anjurkan dalam Islam. Apalagi jika hal yang dibicarakan lebih banyak mudharatnya ketimbang kebaikannya. Sebaiknya berbicara sesuai dengan porsi dan usahakan apa yang keluar dari lisan ialah ucapan yang bermanfaat dan bernilai kebaikan.
6. Jangan memotong pembicaraan atau membantahnya
Memotong atau membantah perkataan orang lain, apalagi orang yang lebih tua merupakan hal yang dibenci dalam Islam. Sehingga tentunya hal ini harus dihindari.
7. Jangan memperolok cara bicara orang lain
Allah SWT terkadang menciptakam sebagian kecil umatnya dengan kekurangan fisik yang dimiliki. Sebagian dari mereka ada yang kesulitan dalam berbicara dan terbata-bata dalam pengucapannya. Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita tidak memperolok kekurangan yang mereka miliki. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS Al-Hujurat:11)
8. Jauhkan diri dari ghibah dan namimah