Pesan Nabi, Teladanilah Dua Orang Ini Sepeninggalku
Senin, 01 Juni 2020 - 06:30 WIB
Akhir hayat Umar bin Khattab wafat pada Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 Hijriyah dalam usia 63 tahun. Beliau dibunuh saat memimpin salat Shubuh oleh seorang Majusi bernama Abu Lu'luah (Fairuz), seorang budak Al-Mughirah bin Syu'bah Fairuz. Penikaman Umar dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lu'luah terhadap Umar karena sakit hati. Jasad mulia Umar dimakamkan di samping makam Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam dan Abu Bakar Shiddiq. Setelah beliau wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Utsman bin Affan. Semoga Allah meridhainya.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: "Allah telah menempatkan kebenaran di lidah Umar dan di dalam hatinya". (HR At-Tirmidzi)
Beliau SAW juga bersabda: "Bertakwalah kalian kepada Allah, bertakwalah kalian kepada Allah terhadap hak-hak para sahabatku, janganlah kalian menjadikan mereka sebagai sasaran (dalam cacian dan cercaan) sepeninggalku, barangsiapa yang mencintai mereka, maka dengan kecintaanku, aku pun mencintai mereka, dan barangsiapa membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku pun membenci mereka (yang membenci sahabat), barangsiapa menyakiti mereka, sungguh ia telah menyakitiku, barangsiapa menyakitiku, berarti ia telah menyakiti Allah, barangsiapa menyakiti Allah, hampir saja Allah menyiksanya." (Hadis Jami' At-Tirmidzi No. 3797).(Baca Juga: Kisah Umar dan Wabah Penyakit Tho'un di Syam)
Wallahu Subhanahu wa Ta'ala A'lam
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: "Allah telah menempatkan kebenaran di lidah Umar dan di dalam hatinya". (HR At-Tirmidzi)
Beliau SAW juga bersabda: "Bertakwalah kalian kepada Allah, bertakwalah kalian kepada Allah terhadap hak-hak para sahabatku, janganlah kalian menjadikan mereka sebagai sasaran (dalam cacian dan cercaan) sepeninggalku, barangsiapa yang mencintai mereka, maka dengan kecintaanku, aku pun mencintai mereka, dan barangsiapa membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku pun membenci mereka (yang membenci sahabat), barangsiapa menyakiti mereka, sungguh ia telah menyakitiku, barangsiapa menyakitiku, berarti ia telah menyakiti Allah, barangsiapa menyakiti Allah, hampir saja Allah menyiksanya." (Hadis Jami' At-Tirmidzi No. 3797).(Baca Juga: Kisah Umar dan Wabah Penyakit Tho'un di Syam)
Wallahu Subhanahu wa Ta'ala A'lam
(rhs)