Sepupu Umar Bin Khattab Ini Guru Spiritual Abu Bakar Sebelum Masa Kenabian
Selasa, 18 Januari 2022 - 11:16 WIB
Suatu hari ia menjelaskan kepada kita
Sebagaimana tingginya ranting pohon yang subur
Akan tetapi aku menyembah Ar-Rahman Rabb-ku
Agar Rabb-ku yang Maha Pengampun berkenan mengampuni dosaku
Maka takwa kepada Allah Rabb kalian,
Jagalah ketakwaan itu
Bilamana kalian menjaganya, kalian tak ‘kan binasa
Engkau melihat orang-orang yang berbuat kebajikan
Negeri mereka adalah taman-taman surga
Dan bagi orang-orang kafir tungku api yang menyala
Serta kehinaan hidup,
Adapun bila mereka mati,
Mereka berjumpa dengan sesuatu yang menyempitkan dada.
Pergi Berpencar
Dikisahkan dari Muhammad bin Ishaq bahwa sekelompok kaum Quraisy yang terdiri dari Zaid bin Amr, Waraqah bin Naufal, Utsman bin Khuwairits, dan Abdullah bin Jahsy menemui kaum Quraisy di saat perayaan penyembahan berhala.
Setelah semuanya berkumpul, keempat orang tersebut menyendiri dan berkata, “Salinglah percaya dan hendaknya satu sama lain saling menyembunyikan rahasia.”
Salah seorang di antara mereka berkata, “Sungguh kalian benar-benar telah mengetahui, demi Allah tidaklah kaum kalian itu mendapatkan sesuatu apapun. Mereka telah menyalahi agama Ibrahim dan menyeleweng darinya. Tidak mungkin berhala itu disembah, padahal ia tidak bisa memberikan bahaya ataupun manfaat. Maka carilah agama yang paling benar menurut kalian!”
Maka segeralah mereka keluar dari Mekkah, berpencar di penjuru bumi, mendalami agama Yahudi dan Nasrani serta seluruh agama lainnya untuk mencari agama Ibrahim yang lurus.
Adapun Waraqah bin Naufal, ia masuk agama Nasrani dan mendalaminya, meneliti kitab-kitab mereka, sehingga ia mendapatkan pengetahuan yang luas dari Ahlul Kitab. Dan tidaklah dari keempat orang tersebut yang paling baik keadaannya selain Zaid bin Amr.
Sebagaimana tingginya ranting pohon yang subur
Akan tetapi aku menyembah Ar-Rahman Rabb-ku
Agar Rabb-ku yang Maha Pengampun berkenan mengampuni dosaku
Maka takwa kepada Allah Rabb kalian,
Jagalah ketakwaan itu
Bilamana kalian menjaganya, kalian tak ‘kan binasa
Engkau melihat orang-orang yang berbuat kebajikan
Negeri mereka adalah taman-taman surga
Dan bagi orang-orang kafir tungku api yang menyala
Serta kehinaan hidup,
Adapun bila mereka mati,
Mereka berjumpa dengan sesuatu yang menyempitkan dada.
Pergi Berpencar
Dikisahkan dari Muhammad bin Ishaq bahwa sekelompok kaum Quraisy yang terdiri dari Zaid bin Amr, Waraqah bin Naufal, Utsman bin Khuwairits, dan Abdullah bin Jahsy menemui kaum Quraisy di saat perayaan penyembahan berhala.
Setelah semuanya berkumpul, keempat orang tersebut menyendiri dan berkata, “Salinglah percaya dan hendaknya satu sama lain saling menyembunyikan rahasia.”
Salah seorang di antara mereka berkata, “Sungguh kalian benar-benar telah mengetahui, demi Allah tidaklah kaum kalian itu mendapatkan sesuatu apapun. Mereka telah menyalahi agama Ibrahim dan menyeleweng darinya. Tidak mungkin berhala itu disembah, padahal ia tidak bisa memberikan bahaya ataupun manfaat. Maka carilah agama yang paling benar menurut kalian!”
Maka segeralah mereka keluar dari Mekkah, berpencar di penjuru bumi, mendalami agama Yahudi dan Nasrani serta seluruh agama lainnya untuk mencari agama Ibrahim yang lurus.
Adapun Waraqah bin Naufal, ia masuk agama Nasrani dan mendalaminya, meneliti kitab-kitab mereka, sehingga ia mendapatkan pengetahuan yang luas dari Ahlul Kitab. Dan tidaklah dari keempat orang tersebut yang paling baik keadaannya selain Zaid bin Amr.