Begini Siasat Persekongkolan Pembunuhan Unta Mukjizat Nabi Shaleh

Minggu, 13 Februari 2022 - 19:29 WIB
Kalau saja ia benar mengikuti, maka Shaleh akan dimuliakan,

Namun ia terpengaruh oleh Dzuab yang menghalanginya.

Maka penduduk Hijr pun mengikutinya,

Mereka berpaling padahal mereka hampir mendapat hidayah.

Lalu Nabi Shaleh berkata, “Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu.” ( QS Al-A'raf : 73), yakni, sebagai bukti kebenaran atas apa yang aku sampaikan.

Ibnu Katsir menjelaskan penyandaran kata “naaqah” (unta) kepada lafzhul Jalalah, Allah, adalah penyandaran pensucian dan pengagungan, seperti penyandaran kata "bait" (rumah) menjadi "baitullah”, atau juga seperti kata abdu (hamba) menjadi abdullah.

Lalu Nabi Shaleh melanjutkan, “Sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa azab.” ( QS Hud : 64).



Kesepakatan dengan Kaum Tsamud

Lalu dibuatlah kesepakatan agar unta tersebut dijaga oleh orang yang paling dipercaya. Unta itu boleh digembalakan di ladang manapun unta itu mau, dan unta itu juga diberikan hak untuk meminum dari sumber air mereka secara bergantian dengan masyarakat setempat. Satu hari untuk unta dan satu hari lainnya untuk masyarakat, sebab ketika unta itu minum maka ia akan menghabiskan seluruh persediaan untuk satu hari air yang ada di sana, tidak menyisakan sedikitpun.

Karena itu, agar kebutuhan air masyarakat juga tercukupi maka mereka menyepakati untuk membagi hari-hari pengambilan air. Dan diriwayatkan, bahwa susu yang dikeluarkan oleh unta itu mencukupi kebutuhan minum seluruh masyarakat ketika persediaan air dijatahkan pada hari itu untuk unta tersebut.

Mengenai pembagian itu Nabi Shaleh berkata, “Ini seekor unta betina, yang berhak mendapatkan (giliran) minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan.” ( QS Asy-Syu'ara : 155).

Oleh sebab pembagian itulah Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka.” ( QS Al-Qamar : 27), yakni, sebagai ujian bagi kaum Tsamud, apakah mereka mau beriman atau mereka tetap bersikeras dalam kekufuran mereka, dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka lakukan.

“Maka tunggulah mereka,” yakni tunggulah bagaimana sikap mereka setelah itu, “dan bersabarlah” yakni, terhadap keadaan saat itu, karena sikap mereka akan terlihat jelas nantinya. “Dan beritahukanlah kepada mereka bahwa air itu dibagi di antara mereka (dengan onta betina itu): setiap orang berhak mendapat giliran minum.” (QS Al-Qamar: 28).



Persekongkolan Membunuh Unta

Setelah sekian waktu berlalu dengan kondisi yang cukup baik seperti itu, para pemuka kaum yang kafir akhirnya tidak mau lagi menerima kondisi tersebut.

Mereka berkumpul dan menyepakati akan membunuh unta, agar mereka dapat terbebas dari aturan yang mereka sepakati sebelumnya dan leluasa mengambil air kapan saja mereka mau. Dan setan pun menyokong niat buruk mereka itu.

Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya. Mereka berkata, “Wahai Shaleh! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau salah seorang Rasul.” (S Al-A'raf: 77).

Adapun yang diberikan tugas untuk membunuh unta tersebut adalah Qudar bin Salif bin Junda. Ia adalah seorang yang berkulit merah biru, pirang?
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari empat perkara, yaitu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak didengar.

(HR. Ibnu Majah No. 3827)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More