Ulama Kharismatik Yaman Habib Abu Bakar Al-Adni Meninggal Dunia, Ini Profilnya

Jum'at, 29 Juli 2022 - 16:02 WIB
Dalam hal ini, beliau bertolak belakang dengan opini mayoritas ulama yang mengatakan rukun agama ada tiga (Iman, Islam dan Ihsan). Meski begitu, ideologi dan ijtihad Habib Abu Bakar tidak menjadikannya keluar dari agama Islam, karena tidak setiap perbedaan dalam syariat menunjukan adanya kekufuran.

Lantas, hal apa yang mendasari Habib Abu Bakar sehingga berpendapat dan mengambil kesimpulan bahwa rukun agama ada 4, dan yang ke-4 ialah mengetahui tanda-tanda kiamat?

Jawabnya ialah karena beliau mengambil dalil dari Hadits Jibril, yaitu hadits pertama yang termaktub pada Hadits Arbain Nawawi. Singkatnya, seusai malaikat Jibril bertanya perihal Iman, Islam, dan Ihsan kepada Nabi, Jibril kembali bertanya mengenai kapan hari kiamat. Lalu Nabi menjawab, "Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya!" kemudian Jibril melanjutkan pertanyaannya, "Lantas apakah tanda-tanda dari kiamat itu sendiri?" sontak Nabi pun langsung menjelaskan tanda-tanda kiamat.

Demikianlah dalil yang menjadi sandaran Habib Abu Bakar, sehingga berkeyakinan bahwa mengetahui tanda-tanda kiamat adalah hal yang lazim, karena ia termasuk rukun agama. Dari sini kita bisa melihat, bahwa keluasaan cara berfikirnya melampaui pemikir cendekiawan mana pun di era modern sekarang.

Manfaat lahirnya istilah Fiqh Tahawwulat ialah membuktikan kebenaran hadits Nabi perihal munculnya tanda-tanda kiamat di akhir zaman. Fiqh Tahawwulat tidak terlahir begitu saja, namun terlahir setelah mengkaji dan menelaah tasfir ayat-ayat Al-Qur'an, Sunnah Nabi, serta Atsar para sahabat.

Kini beliau meninggalkan kita semua. Tepat pada hari Rabu tanggal 28 Dzulhijjah 1443 H. Habib Abu Bakar Al-Adni kembali ke hadirat Allah. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Lahul Faatihah.

(rhs)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya' dan shalat subuh.  Sekiranya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More