Sikap Muslim dalam Menghadapi Para Penghujat seperti Salman Rushdie
Selasa, 25 Oktober 2022 - 12:44 WIB
Prof Mohammad Hashim Kamali dalam bukunya berjudul "Freedom of Expression in Islam" (Ilmiah Publishers, 1998), menyebut cara Rushdie menggambarkan istri-istri Rasulullah SAW sebagai simply too outrageous and far below the standards of civilised discourse.
Penghinaan Rushdie terhadap Allah dan Al-Quran, tulis Hashim Kamali, are not only blasphemous but also flippant. Karena banyaknya kata-kata kotor yang digunakannya, banyak penulis Muslim menyatakan, tidak sanggup mengutip kata-kata kotor dan biadab yang digunakannya.
Salman Rushdie hidup di Inggris dan hukuman mati atasnya belum dicabut oleh pemerintah Iran. Kini, ia harus membayar perbuatannya itu. "Dia memiliki tiga luka serius di lehernya. Satu tangannya lumpuh karena saraf di lengannya terputus. Dan dia memiliki sekitar 15 luka lagi di dada," kata Andrew Wylie.
Penghinaan Rushdie terhadap Allah dan Al-Quran, tulis Hashim Kamali, are not only blasphemous but also flippant. Karena banyaknya kata-kata kotor yang digunakannya, banyak penulis Muslim menyatakan, tidak sanggup mengutip kata-kata kotor dan biadab yang digunakannya.
Salman Rushdie hidup di Inggris dan hukuman mati atasnya belum dicabut oleh pemerintah Iran. Kini, ia harus membayar perbuatannya itu. "Dia memiliki tiga luka serius di lehernya. Satu tangannya lumpuh karena saraf di lengannya terputus. Dan dia memiliki sekitar 15 luka lagi di dada," kata Andrew Wylie.
(mhy)