3 Pendapat tentang Lafaz Sayyidina, Kamu Tinggal Pilih 1 di Antaranya
Jum'at, 11 November 2022 - 15:18 WIB
Kesimpulan
Para ulama dari awalnya telah berbeda pendapat mengenai masalah ini. Perbedaan ini buah dari kedalaman ilmu mereka, tidak perlu diragukan lagi. Kalau kemudian kita tidak setuju dengan salah satu pendapat mereka, bukan berarti kita harus mencaci maki orang yang memiliki pilihan yang berbeda dari kita.
Sebab, orang-orang hanya hanya mengikuti fatwa para ulama, selama fatwa itu lahir dari ijtihad para ulama mazhab, tidak sepantasnya kita melecehkan apalagi memvonis sebagai perbuatan bid'ah yang berujung ke neraka.
Maka penambahan lafadz Sayyidina dalam lafadz sholawat bukanlah perkara bid'ah. Tetapi masuk ranah khilafiyah, yang mana mayoritas ulama membolehkannya.
Wallahu A'lam
Referensi:
1. Dalam bahasa Arab Fi'il (kata kerja) terbagi dua yaitu: Fi’il Lazim adalah fi’il yang tidak butuh objek. Contoh, جلس (duduk) kata ini tidak butuh objek. Kemudian Fi'il Muta'addi adalah Fi'il yang butuh objek. Contoh, جَلَّسَ (mendudukkan) kata ini jelas butuh objek yaitu sesuatu yang akan didudukkan.
2. Lisanul Arab (2/235), Misbahul Munir (1/294).
3. Al-Mausu'ah Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (11/346)
4. Rad al Mukhtar 'ala Dar al Mukhtar (11/385), Al Qulyubi (1/167), Hasyiah asy Syarqawi 'ala Tuhfatul Thulab (1/21), Nail Authar (2/236).
5. Minhaju Qawim Hal 160.
Para ulama dari awalnya telah berbeda pendapat mengenai masalah ini. Perbedaan ini buah dari kedalaman ilmu mereka, tidak perlu diragukan lagi. Kalau kemudian kita tidak setuju dengan salah satu pendapat mereka, bukan berarti kita harus mencaci maki orang yang memiliki pilihan yang berbeda dari kita.
Sebab, orang-orang hanya hanya mengikuti fatwa para ulama, selama fatwa itu lahir dari ijtihad para ulama mazhab, tidak sepantasnya kita melecehkan apalagi memvonis sebagai perbuatan bid'ah yang berujung ke neraka.
Maka penambahan lafadz Sayyidina dalam lafadz sholawat bukanlah perkara bid'ah. Tetapi masuk ranah khilafiyah, yang mana mayoritas ulama membolehkannya.
Wallahu A'lam
Referensi:
1. Dalam bahasa Arab Fi'il (kata kerja) terbagi dua yaitu: Fi’il Lazim adalah fi’il yang tidak butuh objek. Contoh, جلس (duduk) kata ini tidak butuh objek. Kemudian Fi'il Muta'addi adalah Fi'il yang butuh objek. Contoh, جَلَّسَ (mendudukkan) kata ini jelas butuh objek yaitu sesuatu yang akan didudukkan.
2. Lisanul Arab (2/235), Misbahul Munir (1/294).
3. Al-Mausu'ah Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (11/346)
4. Rad al Mukhtar 'ala Dar al Mukhtar (11/385), Al Qulyubi (1/167), Hasyiah asy Syarqawi 'ala Tuhfatul Thulab (1/21), Nail Authar (2/236).
5. Minhaju Qawim Hal 160.
(rhs)
Lihat Juga :