5 Cara Pandang Islam Mengenai Harta Menurut Syaikh Al-Qardhawi
loading...
A
A
A
"Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan." ( QS Adh-Dhuha : 8)
"Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki." ( QS At-Taubah :28)
"Jikalau sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi..." ( QS Al A'raaf : 96)
"(Allah) memberikan bantuan kepadamu dengan harta anak laki-lak,É" (Nuh: 12)
Keempat, kemiskinan merupakan ujian dan musibah yang menimpa kepada orang yang berpaling dari-Nya dan kufur terhadap nikmatnya, Allah SWT berfirman:
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat Allah; karena itu Allah menimpakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." ( QS An-Nahl : 21)
Kelima, Nabi SAW menentukan pandangannya terhadap harta dengan sabdanya yang ringkas:
"Sebaik-baik harta adalah harta yang diberikan (yang dimiliki) hamba yang shalih!" (HR Ahmad).
Bukanlah harta itu baik secara mutlak atau jelek secara mutlak, tetapi ia merupakan alat dan senjata yang baik apabila berada di tangan orang-orang baik dan menjadi buruk apabila berada di tangan orang-orang jahat.
Demikian itu karena harta merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan membantu untuk melaksanakan kewajiban, seperti shadaqah (zakat), haji dan jihad serta persiapan utama untuk memakmurkan bumi.
Adapun yang diinginkan Islam, hendaknya harta itu tidak menjadi berhala yang disembah oleh manusia sebagai tandingan selain Allah. Dan hendaknya jangan menyebabkan bagi pemiliknya untuk lalai terhadap Rabb-Nya dan menindas makhluq-Nya. Maka ini semua merupakan fitnah harta yang diperingatkan oleh Islam, Allah SWT berfirman:
"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS Al Anfal:28)
"Hai orang-orang yang beriman,janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." ( QS Al Munaafiquun : 9)
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan." ( QS Al Kahfi : 46)
"Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup." ( QS Al 'Alaq : 6-7)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya penyelewengan itu tidak muncul disebabkan sekedar oleh kekayaan, akan tetapi disebabkan karena anggapan manusia itu sendiri bahwa seakan harta itu segala-galanya, ia tidak lagi memerlukan yang lainnya, bahkan ia merasa tidak perlu lagi menyembah Allah SWT.
"Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki." ( QS At-Taubah :28)
"Jikalau sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi..." ( QS Al A'raaf : 96)
"(Allah) memberikan bantuan kepadamu dengan harta anak laki-lak,É" (Nuh: 12)
Keempat, kemiskinan merupakan ujian dan musibah yang menimpa kepada orang yang berpaling dari-Nya dan kufur terhadap nikmatnya, Allah SWT berfirman:
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat Allah; karena itu Allah menimpakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." ( QS An-Nahl : 21)
Kelima, Nabi SAW menentukan pandangannya terhadap harta dengan sabdanya yang ringkas:
"Sebaik-baik harta adalah harta yang diberikan (yang dimiliki) hamba yang shalih!" (HR Ahmad).
Bukanlah harta itu baik secara mutlak atau jelek secara mutlak, tetapi ia merupakan alat dan senjata yang baik apabila berada di tangan orang-orang baik dan menjadi buruk apabila berada di tangan orang-orang jahat.
Demikian itu karena harta merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan membantu untuk melaksanakan kewajiban, seperti shadaqah (zakat), haji dan jihad serta persiapan utama untuk memakmurkan bumi.
Adapun yang diinginkan Islam, hendaknya harta itu tidak menjadi berhala yang disembah oleh manusia sebagai tandingan selain Allah. Dan hendaknya jangan menyebabkan bagi pemiliknya untuk lalai terhadap Rabb-Nya dan menindas makhluq-Nya. Maka ini semua merupakan fitnah harta yang diperingatkan oleh Islam, Allah SWT berfirman:
"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS Al Anfal:28)
"Hai orang-orang yang beriman,janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." ( QS Al Munaafiquun : 9)
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan." ( QS Al Kahfi : 46)
"Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup." ( QS Al 'Alaq : 6-7)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya penyelewengan itu tidak muncul disebabkan sekedar oleh kekayaan, akan tetapi disebabkan karena anggapan manusia itu sendiri bahwa seakan harta itu segala-galanya, ia tidak lagi memerlukan yang lainnya, bahkan ia merasa tidak perlu lagi menyembah Allah SWT.
(mhy)