Berharganya Wajah Wanita, Ini Kisah Suami yang Menjaga Kehormatan Istrinya
loading...
A
A
A
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya "100 Kisah Menarik Penuh Ibrah" menceritakan satu kisah yang sangat menyentuh hati. Kisah ini dapat dijadikan pelajaran bagi para suami atau istri agar menjaga kehormatannya.
Muhammad bin Musa al-Qadhi berkata, "Pada Tahun 286 Hijriyah, saya pernah menghadiri sidang Musa bin Ishaq al-Qadhi dalam kasus yang diajukan oleh orang tua wanita yang menggugat menantunya karena memiliki utang mahar senilai 500 Dinar yang dia ingkari.
Hakim kemudian memintanya untuk mendatangkan saksi. Orang tua itu mengatakan, "Saya telah menghadirkan mereka dalam sidang ini."
Sang hakim lalu meminta kepada sebagian saksi untuk melihat si istri, lalu dia pun berdiri dan hakim memerintahkan kepada si wanita untuk berdiri. Mendengar itu, sang suami berkata: "Apa yang hendak kalian lakukan?"
Pengacaranya berkata, "Mereka akan melihat wajah istrimu untuk mengecek kebenarannya."
Maka sang suami menjawab: "Saya bersaksi kepada hakim bahwa saya mengakui punya utang mahar pada istri saya, asalkan dia tidak membuka wajahnya kepada orang lain." Sang istri kemudian membalas: "Saya juga bersaksi kepada hakim bahwa saya telah merelakan mahar saya dan memberikannya kepada suami saya dan dia telah lepas beban dunia dan akhirat."
Mendengar itu, Hakim berkata: "Sungguh, ini pantas dicatat dalam keindahan akhlak." (Tarikh Baghdad 13/53 oleh al-Khathib al-Baghdadi)
Dalam kisah ini terdapat faedah tentang kecemburuan suami terhadap istrinya. Bagaimana tidak, sang suami tidak rela jika wajah istrinya dipandang oleh orang lain sekalipun dalam persaksian. Inilah kecemburuan yang dicintai Allah.
Para ulama mengatakan, diamnya perempuan di rumahnya adalah tanda kemuliaannya. Putri Rasulullah, Sayyidah Fathimah radhiyallahu 'anha pernah berkata: "Sebaik-baik perempuan adalah yang tidak melihat laki-laki dan tidak dilihat oleh laki-laki."
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, "Seorang perempuan datang menemui Rasulullah ﷺ kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, laki-laki memiliki keutamaan dan mereka juga berjihad di jalan Allah? Apakah bagi kami kaum wanita bisa mendapatkan amalan orang yang berjihad di jalan Allah? Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa di antara kalian yang tinggal di rumahnya maka dia mendapatkan pahala Mujahid di jalan Allah."
Dalam Hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Artinya: "Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian." (HR Muslim 2128)
Itulah sekelumit kisah seorang suami yang memuliakan dan menjaga kehormatan istrinya. Semoga kisah ini bermanfaat.
Muhammad bin Musa al-Qadhi berkata, "Pada Tahun 286 Hijriyah, saya pernah menghadiri sidang Musa bin Ishaq al-Qadhi dalam kasus yang diajukan oleh orang tua wanita yang menggugat menantunya karena memiliki utang mahar senilai 500 Dinar yang dia ingkari.
Hakim kemudian memintanya untuk mendatangkan saksi. Orang tua itu mengatakan, "Saya telah menghadirkan mereka dalam sidang ini."
Sang hakim lalu meminta kepada sebagian saksi untuk melihat si istri, lalu dia pun berdiri dan hakim memerintahkan kepada si wanita untuk berdiri. Mendengar itu, sang suami berkata: "Apa yang hendak kalian lakukan?"
Pengacaranya berkata, "Mereka akan melihat wajah istrimu untuk mengecek kebenarannya."
Maka sang suami menjawab: "Saya bersaksi kepada hakim bahwa saya mengakui punya utang mahar pada istri saya, asalkan dia tidak membuka wajahnya kepada orang lain." Sang istri kemudian membalas: "Saya juga bersaksi kepada hakim bahwa saya telah merelakan mahar saya dan memberikannya kepada suami saya dan dia telah lepas beban dunia dan akhirat."
Mendengar itu, Hakim berkata: "Sungguh, ini pantas dicatat dalam keindahan akhlak." (Tarikh Baghdad 13/53 oleh al-Khathib al-Baghdadi)
Dalam kisah ini terdapat faedah tentang kecemburuan suami terhadap istrinya. Bagaimana tidak, sang suami tidak rela jika wajah istrinya dipandang oleh orang lain sekalipun dalam persaksian. Inilah kecemburuan yang dicintai Allah.
Para ulama mengatakan, diamnya perempuan di rumahnya adalah tanda kemuliaannya. Putri Rasulullah, Sayyidah Fathimah radhiyallahu 'anha pernah berkata: "Sebaik-baik perempuan adalah yang tidak melihat laki-laki dan tidak dilihat oleh laki-laki."
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, "Seorang perempuan datang menemui Rasulullah ﷺ kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, laki-laki memiliki keutamaan dan mereka juga berjihad di jalan Allah? Apakah bagi kami kaum wanita bisa mendapatkan amalan orang yang berjihad di jalan Allah? Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa di antara kalian yang tinggal di rumahnya maka dia mendapatkan pahala Mujahid di jalan Allah."
Dalam Hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Artinya: "Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian." (HR Muslim 2128)
Itulah sekelumit kisah seorang suami yang memuliakan dan menjaga kehormatan istrinya. Semoga kisah ini bermanfaat.
(rhs)