Siapa Penduduk Rass yang Diazab Allah Taala? Begini Jawaban Sejarawan dan Ulama

Selasa, 28 November 2023 - 15:50 WIB
loading...
Siapa Penduduk Rass...
Kaum Rass membunuh nabi yang mengajak mereka bertobat. Ilustrasi: Ist
A A A
Terkait penduduk Rass diabadikan di dalam Al-Quran pada surat al-Furqan ayat 38-39 dan Surat Qaaf ayat 12-14. Allah ta'ala menjelaskan dalam firman-Nya:

وَعَادا وَثَمُودَاْ وَأَصۡحَٰبَ ٱلرَّسِّ وَقُرُونَۢا بَيۡنَ ذَٰلِكَ كَثِيرا
وَكُلّا ضَرَبۡنَا لَهُ ٱلۡأَمۡثَٰلَۖ وَكُلّا تَبَّرۡنَا تَتۡبِيرا

Artinya: "Dan (kami binasakan) kaum 'Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum- kaum tersebut. Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya". ( QS al-Furqaan : 38-39).

Dan juga firman Allah ta'ala:

كَذَّبَتۡ قَبۡلَهُمۡ قَوۡمُ نُوح وَأَصۡحَٰبُ ٱلرَّسِّ وَثَمُودُ (١٢)
وَعَاد وَفِرۡعَوۡنُ وَإِخۡوَٰنُ لُوط (١٣)
وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡأَيۡكَةِ وَقَوۡمُ تُبَّعۚ كُلّ كَذَّبَ ٱلرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ (١٤)

Artinya: Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud, dan kaum Aad, kaum Fir'aun dan kaum Luth, dan penduduk Aikah serta kaum Tubba' semuanya telah mendustakan Rasul- Rasul Maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan". ( QS Qaaf : 12-14).



Abu Bakar Zakaria dalam bukunya yang diterjemahkan Abu Umamah Arif Hidayatullah berjudul "Paganisme Sebelum Nabi Musa as" (Islam House, 2014) mengatakan mengatakan konteks ayat di atas dan yang sebelumnya menunjukan bahwa mereka dibinasakan dan dihancurkan sampai bersih.

Lalu, siapa yang dimaksud dengan penduduk Rass? Terjadi silang pendapat di kalangan ahli sejarah ketika menyebutkan siapa mereka dan keyakinan apa yang mereka anut. Sejarawan mengatakan tentang jati diri penduduk Rass ini, dengan mengatakan sebagai berikut:

1. Kata tersebut dalam bahasa Arab berarti telaga yang sudah kering airnya. Adapun bentuk pluralnya ialah Ra'aas.

2. Kata itu bermakna setiap galian yang ada di tanah baik berupa sumur ataupun liang kubur.

3. Sesungguhnya Rass itu bermakna pertambangan. Pendapat ini yang dipegang oleh Abu Ubaidah.

4. Rass adalah sebuah perkampungan yang berada di Yamamah yang disebut dengan al-Falaj, termasuk dari kaumnya Tsamud. Inilah yang dikatakan oleh Qatadah.

5. Dan juga pernyataan-pernyataan lain dari pakar sejarah.



Abu Bakar Zakaria mengatakan posisi Rass berada di sekitar wilayah Najran dan Yaman sampai ke Hadramaut. Sebagaimana ditegaskan oleh sebagian ahli tafsir.

Ada pula yang mengatakan kalau Rass itu adalah air dan perkebunan kurma milik kabilah Asad. Ulama lain ada yang menyebutnya salju yang berada di pegunungan. Sering pula diartikan secara bebas dengan makna mendamaikan orang dan merusak diantara mereka, karena kata ini memiliki makna yang saling kontradiktif.

Abu Bakar Zakaria mengatakan para ulama juga berbeda pendapat tentang hal ini menjadi beberapa pendapat:

1. Mereka masih termasuk dari kaumnya nabi Syu'aib as. Seperti disebutkan oleh sebagian ahli tafsir.

2. Mereka adalah kaumnya Raswa, sedangkan nabi mereka berada di sumur. Begitu dikatakan oleh Ikrimah.

3. Mereka adalah suatu kaum yang sering keluar masuk sumur untuk menyembah patung yang mereka letakkan di sana. Mereka tidak pandang bulu siapapun yang menyelesihi agamanya melainkan mereka pasti akan membunuhnya lalu mencemplungkan ke dalam sumur tersebut. Dan keberadaan kaum Rass ini berada di Syam. Demikian seperti yang dikatakan oleh adh-Dhahak.



4. Mereka adalah suatu kaum yang Allah SWT mengutus pada mereka seorang rasul lalu mereka memakannya. Merekalah pionir kejahatan sihir dengan menggunakan para wanitanya. Itulah yang dinyatakan oleh al-Kalbi.

5. Mereka suatu kaum yang tinggal di Yamamah dan memiliki banyak sumur. Demikian yang dikatakan oleh Qatadah. Dan pendapat ini juga dipilih oleh Ibnu Asakir dengan membawakan sebuah riwayat yang menyatakan bahwa mereka adalah kaumnya nabi Syu'aib as.

6. Rass adalah sebuah sumur tempat terbunuhnya penduduk Yasin dan Raswah. Pendapat ini seperti dalam riwayatnya adh-Dhahak, dan pendapatnya as-Sudi juga Muqotil.

7. Sedangkan dalam riwayat Ibnu Abbas maka ada beberapa redaksi, yaitu: Pertama, mereka adalah penduduk yang banyak mempunyai sumur yang berada di Adrabijan, mereka telah membunuh para nabinya, lantas mereka diazab dengan tanah yang tandus sehingga semua tanaman dan pohon yang mereka milik mati, akhirnya mereka semua mati kelaparan dan kehausan. Kedua, Rass adalah perkampungan penduduk Tsamud. Ketiga, mereka adalah penduduk sumur yang berkata, wahai kaum ikutilah para utusan Allah…"

8. Mereka adalah ashabul Ukhdud.



9. Ada pula yang mengatakan mereka adalah kaumnya Handhalah bin Shafwan. Dialah yang dikatakan oleh Ibnu Asakir dalam kitab Tarikhnya, dan beliau menguatkan pendapatnya ini.

Kesyirikan Yang Mereka Lakukan

Kaum Rass adalah para penyembah pohon. Ada pula yang menyatakan mereka para penyembah patung. Mereka kaumnya Handhalah bin Shafwan. "Mereka memiliki sebuah sumur yang mencukupi kebutuhan hidup dan pertanian mereka, di samping itu mereka juga mempunyai seorang raja yang adil lagi bijaksana," tulis Ibnu Katsir.

Tatkala rajanya meninggal, mereka begitu merasa kehilangan. Maka, tidak lama setelah itu datang pada mereka setan yang menyerupai wajah raja tersebut lalu berkata padanya: "Sesungguhnya aku tidak mati, tapi menghilang dari kalian karena aku ingin melihat apa yang kalian lakukan sepeninggalanku".

Betapa bahagianya mereka ketika menjumpai rajanya yang masih hidup. Mereka lalu menyuruh membikin tabir untuk menutupinya, dan mengabarkan pada mereka kalau dirinya tidak mungkin mati selama-lamanya.



Selanjutnya banyak diantara mereka yang mempercayai ucapan setan tadi serta termakan dengan omongannya sehingga akhirnya mereka menyembahnya.

Pada saat itulah Allah ta'ala mengutus nabi-Nya yang mengabarkan pada mereka kalau itu adalah setan yang mengajak bicara di balik tabir tersebut. Nabi tadi melarang untuk tidak menyembahnya, serta menyuruh agar mereka beribadah hanya kepada Allah Ta’alla semata.

As-Suhaili menerangkan, "Dirinya mendapat mimpi ketika sedang tidur, nama beliau adalah Handhalah bin Shafwan, lantas mereka menentangnya lalu membunuh dan memasukan jenazahnya kedalam sumur. Tidak berapa lama tiba-tiba air sumur menyusut hingga akhirnya mereka kehausan. Pepohonan menjadi kekeringan, tidak mau berbuah, tempat tinggal mereka runtuh. Kondisinya berubah dari yang tadinya makmur menjadi kering kerontang dan mencekam. Dari persatuan menjadi saling berselisih, akhirnya mereka dibinasakan semuanya oleh Allah ta’ala "

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1872 seconds (0.1#10.140)