Basim Khandaqji: Kisah Penulis Palestina yang Dipenjara Israel 3 Kali Seumur Hidup

Jum'at, 10 Mei 2024 - 05:30 WIB
loading...
A A A
Saat menceritakan penderitaan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, Samih Mohsen, seorang penyair Palestina, memberikan penghormatan atas kesabaran dan ketekunan mereka.

“Tahanan menggunakan kertas rokok untuk menulis suratnya, disebut “kapsul” karena dilipat menjadi seukuran kapsul obat. Saya dibuat bingung dengan kesabaran dan ketekunan penulisnya karena saya menggunakan kaca pembesar untuk membaca apa yang tertulis,” kata Mohsen.

Sejak dipenjara pada usia 21 tahun, Basim Khandaqji telah memperoleh gelar sarjana ilmu politik dari Universitas Al-Quds, dan menerbitkan kumpulan puisi dan novel selama menjalani tiga hukuman penjara.

Karya-karyanya yang diterbitkan meliputi dua buku puisi, Rituals of the First Time (2010) dan The Breath of a Nocturnal Poem (2013) – dan 3 novel berjudul The Narcissus of Isolation (2017), The Eclipse of Badr al-Din (2019) dan The Breath of a Woman Let Down (2020).

Basim berusia 41 tahun itu bahkan berusaha menjaga hubungan dengan partai politiknya. Ia terpilih menjadi anggota biro politik Partai Rakyat Palestina.

Saat ini, ia menjabat sebagai perwakilan partai tersebut di Komite Darurat Nasional untuk Gerakan Tahanan, yang menunjukkan kesetiaannya yang teguh terhadap perjuangan Palestina.

(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3081 seconds (0.1#10.24)