Begini Isi Dokumen Asas dan Bidang Garap PKU Muhammadiyah saat Baru Didirikan
loading...
A
A
A
Demikian poela pertolongan pada orang jang tiap-tiap waktoe, maka di boeka seboeah kantoor jang di pegang oleh Dagelijksch bestuurnja Moehammadijah bg. P. K. O. oentoek menerima dan mengoeroes segala keperloean P. K. O. tiap-tiap hari (ketjoeali hari Djoem’at dan hari besar Islam) sekoerang-koerangnja kantoor itoe mesti diboeka moelai djam 8 pagi sampai djam 12 tengah hari.
Maka akan mengoeatkan pendiriannja bg. P. K. O. itoe wadjiblah atas bestuur-bestuurnja itoe radjin bekerdja dan meloeaskan propagandanja terhadap kepada segala bangsa, baik jang rendah maoepoen jang tinggi deradjatnja, dan baik sederhana maoepoen jang kaja, sekalipoen dengan djalan jang amat soekar adanja. Dari hal biaja-biaja jang dioesahakan oentoek mentjoekoepi maksoednja, begitoe djoega oentoek mentjoekoepi roemah tangganja, soedah di moeat dalam Reglement Moehammadijah bg. P. K. O.”
Abdul Munir Mukhan mengatakan bersamaan dengan perkembangan pembangunan rumah sakit atau poliklinik di bawah lembaga PKU, banyak orang yang memperoleh pertolongan Muhammadiyah.
Cara kerja dan prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan PKU tersebut menimbulkan kesan yang mendalam bagi dokter Soetomo.
Kesan tersebut bisa dibaca dari isi pidato dokter Soetomo saat menyambut atas nama Hoofdbestuur Muhammadiyah dalam posisinya sebagai penasihat medis.
Pidato itu disampaikan dalam peresmian rumah sakit (poliklinik) Muhammadiyah PKU yang kedua di Surabaya pada 1924.
Maka akan mengoeatkan pendiriannja bg. P. K. O. itoe wadjiblah atas bestuur-bestuurnja itoe radjin bekerdja dan meloeaskan propagandanja terhadap kepada segala bangsa, baik jang rendah maoepoen jang tinggi deradjatnja, dan baik sederhana maoepoen jang kaja, sekalipoen dengan djalan jang amat soekar adanja. Dari hal biaja-biaja jang dioesahakan oentoek mentjoekoepi maksoednja, begitoe djoega oentoek mentjoekoepi roemah tangganja, soedah di moeat dalam Reglement Moehammadijah bg. P. K. O.”
Abdul Munir Mukhan mengatakan bersamaan dengan perkembangan pembangunan rumah sakit atau poliklinik di bawah lembaga PKU, banyak orang yang memperoleh pertolongan Muhammadiyah.
Cara kerja dan prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan PKU tersebut menimbulkan kesan yang mendalam bagi dokter Soetomo.
Kesan tersebut bisa dibaca dari isi pidato dokter Soetomo saat menyambut atas nama Hoofdbestuur Muhammadiyah dalam posisinya sebagai penasihat medis.
Pidato itu disampaikan dalam peresmian rumah sakit (poliklinik) Muhammadiyah PKU yang kedua di Surabaya pada 1924.
(mhy)