Abbad bin Bisyir: Ada Cahaya Allah yang Selalu Menyertainya
loading...
A
A
A
Dan ketika seruannya dipenuhi oleh empat ratus orang pejuang, Abbad bersama Abu Dajanah dan Barra' bin Malik mengerahkan rnereka ke taman maut, suatu taman yang digunakan oleh Musailamah sebagai benteng pertahanan dan pahlawan besar itu pun berjuanglah sebagai layaknya seorang laki-laki, sebagai seorang mukmin dan sebagai seorang warga Anshar.
Dan pada hari yang mulia itu, pergilah Abbad menemui syahidnya. Tidak salah mimpi yang dilihat dalam tidurnya. Bukankah ia melihat langit terbuka, kemudian setelah ia masuk ke celahnya yang terbuka itu, tiba-tiba langit bertaut dan tertutup kembali. Dan mimpi itu ditakwilkannya bahwa pada pertempuran yang akan terjadi ruhnya akan naik ke haribaan Tuhan dan penciptanya.
Sungguh, benarlah mimpi itu dan benarlah pula ta'birnya! Pintu-pintu langit telah terbuka untuk menyambut ruh Abbad bin Bisyir dengan gembira, yakni searang tokoh yang oleh Allah diberi cahaya.
Dan pada hari yang mulia itu, pergilah Abbad menemui syahidnya. Tidak salah mimpi yang dilihat dalam tidurnya. Bukankah ia melihat langit terbuka, kemudian setelah ia masuk ke celahnya yang terbuka itu, tiba-tiba langit bertaut dan tertutup kembali. Dan mimpi itu ditakwilkannya bahwa pada pertempuran yang akan terjadi ruhnya akan naik ke haribaan Tuhan dan penciptanya.
Sungguh, benarlah mimpi itu dan benarlah pula ta'birnya! Pintu-pintu langit telah terbuka untuk menyambut ruh Abbad bin Bisyir dengan gembira, yakni searang tokoh yang oleh Allah diberi cahaya.
(mhy)