Azab Kaum Ad dalam Al-Qur'an dan Dialog Mereka dengan Nabi Hud

Rabu, 01 Desember 2021 - 13:24 WIB
loading...
Azab Kaum Ad dalam Al-Quran dan Dialog Mereka dengan Nabi Hud
Kaum Ad diciptakan oleh Allah dengan postur, perawakan, dan kekuatan yang lebih besar dari pada manusia lain yang hidup pada zaman itu. Allah membinasakan Kaum Ad dengan angin topan yang sangat dingin. (Foto/Ilustrasi : lifeinsaudiarabia.net)
A A A
Kaum Ad adalah kaum pertama yang menyembah berhala setelah terjadinya bencana banjir. Mereka diciptakan oleh Allah dengan postur, perawakan, dan kekuatan yang lebih besar dari pada manusia lain yang hidup pada zaman itu. Seluruh ulama bersepakat bahwa kaum Ad hidup sebelum kaum Tsamud.

Ibnu Katsir dalam kitabnya berjudul "Qashash Al-Anbiyaa" menjelaskan Allah membinasakan Kaum Ad dengan angin topan yang sangat dingin. "Sedangkan kaum yang dibinasakan dengan suara yang mengguntur adalah kaum Saleh, bukan kaum Ad," tulis Ibnu Katsir.



Di sisi lain, Ibnu Katsir mengakui, bahwa adzab yang diturunkan pada suatu kaum tidak mesti harus satu saja, bisa lebih dari itu. "Karena itu, bukan hal yang tidak mungkin adzab suara yang mengguntur dan azab angin topan sama-sama dijatuhkan kepada kaum Ad, seperti juga azab yang diturunkan kepada penduduk Madyan yang lebih dari satu," ujarnya.

Kaum Ad generasi pertama inilah yang menjadi kaum pertama kali yang menyembah berhala setelah diturunkannya bencana banjir di seluruh muka bumi.

Berhala yang mereka sembah berjumlah tiga buah, yaitu Sadd, Samud, dan Hera. Dalam Tarikh Ath-Thabari disebutkan bahwa nama berhala yang mereka sembah adalah, Sada, Samud, dan Heba.

Dialog Nabi Hud
Nama Hud disebutkan di dalam Al-Quran sebanyak tujuh kali, yaitu pada surat Al-A'raf ayat 65, surat Hud ayat 50, 53, 58, 60, 89, dan surat Asy-Syu'araa” ayat 124. Dan seperti diketahui, bahwa ada juga nama surat yang khusus menyebutkan namanya.

Ketika kaum Ad telah tersesat dan menjadi penyembah berhala, maka Allah mengutus Nabi Hud yang berasal dari keturunan mereka sendiri untuk berdakwah dan mengajak kaumnya untuk kembali ke jalan Allah, sebagaimana dikisahkan pada surat Al-A'raf tepat setelah kisah kaum Nabi Nuh .

“Dan kepada kaum Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?”

Pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar kurang waras dan kami kira kamu termasuk orang-orang yang berdusta.”

Dia (Hud) menjawab, “Wahai kaumku! Bukan aku kurang waras, tetapi aku ini adalah Rasul dari Tuhan seluruh alam. Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku dan pemberi nasehat yang terpercaya kepada kamu. Dan herankah kamu bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu?"

"Ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan. Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung.”

Mereka berkata, “Apakah kedatanganmu kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? Maka buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu benar!”

Dia (Hud) menjawab, “Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak menurunkan keterangan untuk itu?"

"Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu.”

Maka Kami selamatkan dia (Hud) dan orang-orang yang bersamanya dengan rahmat Kami dan Kami musnahkan sampai ke akar-akarnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka bukanlah orang-orang beriman.” ( QS Al-A'raf : 65-72 ).

Allah juga berfirman pada surat Hud setelah menceritakan kisah Nabi Nuh: Dan kepada kaum Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini) kamu hanyalah mengada-ada."

"Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (seruanku) ini. Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kamu mengerti?"

Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan Janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.”

Mereka (kaum Ad) berkata, “Wahai Hud! Engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan kami karena perkataanmu dan kami tidak akan memercayaimu, kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.”

Dia (Hud) menjawab, “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi."

"Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya)."

"Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus (adil). Maka jika kamu berpaling, maka sungguh, aku telah menyampaikan kepadamu apa yang menjadi tugasku sebagai Rasul kepadamu."

"Dan Tuhanku akan mengganti kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tidak dapat mendatangkan mudharat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu.”

Dan ketika adzab Kami datang, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami. Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari adzab yang berat.

Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda (kekuasaan) Tuhan. Mereka mendurhakai Rasul-rasul-Nya dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi durhaka.

Dan mereka selalu diikuti dengan laknat di dunia ini dan (begitu pula) di Hari Kiamat. Ingatlah, kaum Ad itu ingkar kepada Tuhan mereka. Sungguh, binasalah kaum 'Ad, umat Hud itu.” ( QS Hud : 50-60 ).



Allah juga berfirman pada surat Al-Mukminun setelah menceritakan kisah Nabi Nuh:

“Kemudian setelah mereka, Kami ciptakan umat yang lain (kaum 'Ad). Lalu Kami utus kepada mereka, seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata), “Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”

Dan berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya dan yang mendustakan pertemuan hari akhirat serta mereka yang telah Kami beri kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia.

“(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan apa yang kamu makan, dan dia minum apa yang kamu minum.”

Dan sungguh, jika kamu menaati manusia seperti kamu, niscaya kamu pasti rugi. Adakah dia menjanjikan kepada kamu, bahwa apabila kamu telah mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, sesungguhnya kamu akan dikeluarkan (dari kuburmu)?

Jauh! Jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu, (kehidupan itu) tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, (di sanalah) kita mati dan hidup dan tidak akan dibangkitkan (lagi), dia tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan kita tidak akan memercayainya.

Dia (Hud) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.”

Dia (Allah) berfirman, “Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal.”

Lalu mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur, dan Kami jadikan mereka (seperti) sampah yang dibawa banjir. Maka binasalah bagi orangorang yang zhalim.” ( QS Al-Mukminun : 31-41 ).

Allah juga berfirman pada surat Asy-Syu'araa' setelah menceritakan kisah Nabi Nuh.

(Kaum) Ad telah mendustakan para Rasul. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu, imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam."

"Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati, dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal?"

"Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu lakukan secara kejam dan bengis. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku, dan tetaplah kamu bertakwa kepadaNya yang telah menganugrahkan kepadamu apa yang kamu ketahui."

"Dia (Allah) telah menganugrahkan kepadamu hewan ternak dan anak-anak, dan kebun-kebun, dan mata air, sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa adzab pada hari yang besar.”

Mereka menjawab, “Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasehat atau tidak memberi nasehat, (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu, dan kami (sama sekali) tidak akan diadzab.”

Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang” ( QS Asy-Syu'araa' : 123-140 ).



Allah juga berfirman pada surat Fushshilat :

Maka adapun kaum Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata, “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?”

Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka?

Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Maka Kami tiupkan angin yang sangat bergemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami ingin agar mereka itu merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan di dunia. Sedangkan adzab akhirat pasti lebih menghinakan dan mereka tidak diberi pertolongan. ( QS Fushshilat : 15-16 ).

Allah juga berfirman pada surat Al-Ahqaf :

Dan ingatlah (Hud) saudara kaum Ad yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata), “Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu ditimpa adzab pada hari yang besar.”

Mereka menjawab, “Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami adzab yang telah engkau ancamkan kepada kami jika engkau termasuk orang yang benar.”

Dia (Hud) berkata, “Sesungguhnya ilmu (tentang itu) hanya pada Allah dan aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa yang diwahyukan kepadaku, tetapi aku melihat kamu adalah kaum yang berlaku bodoh.”

Maka ketika mereka melihat adzab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.”

(Bukan!) Tetapi itulah adzab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung adzab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka (kaum 'Ad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi) kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka.

Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.” ( QS Al-Ahqaf:21-25 ).

Allah juga berfirman pada surat Adz-Dzariyat :

“Dan (juga) pada (kisah kaum) Ad, ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, (angin itu) tidak membiarkan suatu apa pun yang dilandanya kecuali dijadikannya seperti serbuk.” ( Adz-Dzariyat:41-42 ).



Allah juga berfirman pada surat An-Najm :

“Dan sesungguhnya Dialah yang telah membinasakan kaum Ad dahulu kala, dan kaum Tsamud, tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup), dan (juga) kaum Nuh sebelum itu. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang paling dzalim dan paling durhaka. Dan prahara angin telah meruntuhkan (negeri kaum Luth), lalu menimbuni negeri itu (sebagai adzab) dengan (puing-puing) yang menimpanya. Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah yang masih kamu ragukan?” ( QS An-Najm : 50-55 ).

Allah juga berfirman pada surat Al-Qamar :

“Kaum Ad pun telah mendustakan. Maka betapa dahsyatnya adzab-Ku dan peringatan-Ku! Sesungguhnya Kami telah mengembuskan angin yang sangat kencang kepada mereka pada hari nahas yang terus menerus, yang membuat manusia bergelimpangan, mereka bagaikan pohon-pohon kurma yang tumbang dengan akar-akarnya. Maka betapa dahsyatnya adzab-Ku dan peringatan-Ku! Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” ( QS Al-Qamar:18-22 ).

Allah juga berfirman pada surat Al-Haaqqah :

“Sedangkan kaum Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus: maka kamu melihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?” ( QS Al-Haaqqah : 6-8 ).

Allah juga berfirman pada surat Al-Fajr :

“Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) Ad? (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum 'Ad) yang menempati tonggak-tonggak (bangunan-bangunan) yang tinggi, yang belum pernah ada (dibangun suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain, dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah, dan (terhadap) Firaun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti adzab kepada mereka, sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi.” ( QS Al-Fajr:6-14 ).

Ibnu Katsir menjelaskan Al-Qur'an juga menyebutkan Kaum Ad pada beberapa surat yang lain, di antaranya surat At-Taubah, Ibrahim, Al-Furqan, Al-Ankabut, Shaad, dan surat Qaaf.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5574 seconds (0.1#10.140)