4 Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Berdakwah ke Yaman
loading...
A
A
A
Mendengar jawaban mantap seperti itu dari Muadz, Nabi kemudian bersabda: “Alhamdulillahilladzi waffaqa rasula Rasulillahi lima yurdhi Rasulallah.” Yang artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada utusan Rasulullah menuju apa yang diridhai oleh Rasulullah.”
Nabi kemudian berpesan kepada Muadz saat ia akan menunggangi kendaraannya untuk menuju ke Yaman: “Ittaqillaha haitsuma kunta wa atbi’I as-sayyiatal-hasanata tamhuha wa khaaliqi an-naasa bikhuluqin hasanin.” Yang artinya: “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, ikutkanlah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan menghapusnya dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik."
Nabi berpesan juga kepada Muadz: “Innaka sata’ti qauman ahla kitaabin fa idza ji’tahum fad’uhum ila an yasyhaduu an laa ilaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah. Fa in humathaa’uu laka bidzalika fa-akhbirhum annallaha faradha alaihim khamsa shalawatin fil-yaumil wallailati fa in hum athaa’uu laka bidzalika fa akhbirhum annallaha faradha alaihim shadaqatan tu’khadzu min aghnyaa-ihim wa turaddu ala fuqara-ihim wa in hum athaa’uu laka bidzalika fa iyyaka wa karaa-imu amwaalihim wattaqi da’watal-mazhlumi fa innaha laisa bainaha wa bainallaha hijaabun.”
Yang artinya: “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). Jika engkau menemui mereka, maka ajaklah mereka untuk menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah."
"Jika mereka mematuhimu dalam hal tersebut, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka sholat lima kali sehari semalam."
"Bila mereka mematuhimu dalam hal tersebut maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka atas zakat yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada orang-orang miskin mereka."
"Jika mereka mematuhimu dalam hal tersebut, maka jangan sekali-kali engkau mengambil harta mereka yang paling baik. Berhati-hatilah menyangkut doa orang yang teraniaya, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.”
Ketika Muadz naik ke tunggangannya dan kakinya telah menyentuh pelana unta, Nabi sekali lagi mengingatkan: “Innaka asa an laa talqaaniy ba’da aamiy hadza la’allaka an tamurra bimasjidiy hadza wa biqabriy.” Yang artinya: “Bisa jadi engkau tidak lagi akan menemuiku setelah tahun ini. Semoga engkau dapat mampir di masjidku ini dan di kuburku.”
Nabi kemudian berpesan kepada Muadz saat ia akan menunggangi kendaraannya untuk menuju ke Yaman: “Ittaqillaha haitsuma kunta wa atbi’I as-sayyiatal-hasanata tamhuha wa khaaliqi an-naasa bikhuluqin hasanin.” Yang artinya: “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, ikutkanlah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan menghapusnya dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik."
Nabi berpesan juga kepada Muadz: “Innaka sata’ti qauman ahla kitaabin fa idza ji’tahum fad’uhum ila an yasyhaduu an laa ilaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah. Fa in humathaa’uu laka bidzalika fa-akhbirhum annallaha faradha alaihim khamsa shalawatin fil-yaumil wallailati fa in hum athaa’uu laka bidzalika fa akhbirhum annallaha faradha alaihim shadaqatan tu’khadzu min aghnyaa-ihim wa turaddu ala fuqara-ihim wa in hum athaa’uu laka bidzalika fa iyyaka wa karaa-imu amwaalihim wattaqi da’watal-mazhlumi fa innaha laisa bainaha wa bainallaha hijaabun.”
Yang artinya: “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). Jika engkau menemui mereka, maka ajaklah mereka untuk menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah."
"Jika mereka mematuhimu dalam hal tersebut, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka sholat lima kali sehari semalam."
"Bila mereka mematuhimu dalam hal tersebut maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka atas zakat yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada orang-orang miskin mereka."
"Jika mereka mematuhimu dalam hal tersebut, maka jangan sekali-kali engkau mengambil harta mereka yang paling baik. Berhati-hatilah menyangkut doa orang yang teraniaya, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.”
Ketika Muadz naik ke tunggangannya dan kakinya telah menyentuh pelana unta, Nabi sekali lagi mengingatkan: “Innaka asa an laa talqaaniy ba’da aamiy hadza la’allaka an tamurra bimasjidiy hadza wa biqabriy.” Yang artinya: “Bisa jadi engkau tidak lagi akan menemuiku setelah tahun ini. Semoga engkau dapat mampir di masjidku ini dan di kuburku.”
(mhy)