Kisah Muslimah Amerika Ketika Suami dan Dirinya Mengidap AIDS

Rabu, 21 Desember 2022 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Bagaimana saya memandang AIDS saat ini? Saya memandangnya seolah-olah Allah memberi kita kesempatan hebat untuk menggalang aksi spiritual kami bersama-sama. Tetapi saya tidak dapat berdiri dengan tombak dan perisai saya dan muncul dari pusat Amazon sambil berkata, "Sekarang lihatlah! Kalian semua harus bangkit dan melakukan hal ini!" Saya harus mengatakannya dengan kalimat yang lebih halus, "Lindungi kami. Dukunglah kami ketika kami melintasi dinding-dinding bata ini. Banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, walaupun tugas itu tidak menyenangkan. Kami harus melindungi kepentingan kami di sini."

Anak-anak saya sangat cantik. Semua anak saya mengetahui saya mengidap virus itu, kecuali yang paling kecil. Umurnya delapan tahun. Sekarang saya masih membiarkannya bermain dengan boneka Barbienya. Mengapa saya harus membuatnya takut?

Anak saya yang paling besar tampaknya begitu penasaran dengan dunia luar. Dia sedikit nakal. Saya melihat dia mulai aktif secara seksual, lalu saya berkata kepadanya, "Saya mendapat AIDS dan saya telah menikah. Kamu harus sangat hati-hati, kamu juga tidak terlepas dari kemungkinan itu, mengerti?"

Saya memeriksakan mereka. Mereka mengira kami pergi untuk kunjungan rutin kepada dokter anak-anak. Segalanya berjalan dengan baik. Tak satu pun dari anak-anak itu HIV-positif. Saya sangat bersyukur bahwa anak-anak saya tidak terjangkiti virus itu, saya tidak berhenti memekikkan Allahu Akbar!

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3512 seconds (0.1#10.140)