Kisah Fatimah binti Abdul Malik, Ibu Negara yang Tanggalkan Kemewahan dan Fasilitas Istana

Minggu, 04 Juni 2023 - 07:05 WIB
Maka Imam Hasan menjawab: "Nikahkan dia dengan orang yang bertakwa kepada Allah. Karena kalau suami seperti itu mencintai istrinya, dia akan memuliakannya. Dan kalau dia tidak mencintainya, ia tidak akan merendahkannya." [Thaba'i an Nisa' hal 70]

Abdul Malik kemudian memandang kepada Umar bin Abdul Aziz. Mendapatkan tatapan dari sang khalifah, Umar jadi salah tingkah, ia menunduk. Lalu Abdul Malik berkata: "Wahai anak saudaraku, Amirul Mukminin menikahkan putrinya dengan engkau."

Mendengar itu Umar bin Abdul Aziz menjawab:

‌وصلك ‌الله ‌يا ‌أمير ‌المؤمنين فقد كفيت المسألة وأجزلت العطية

"Semoga Allah senantiasa menyambungkan dirimu (dengan kebaikan) wahai Amirul Mukminin. Permintaan telah engkau penuhi dan engkau memberi sesuatu yang sangat besar." [Mukhtashar Tarikh Damsyiq (20/360)]

4. Menyerahlan Semua Hartanya ke Baitul Mal

Ketika Umar bin Abdul Aziz menjabat Khalifah, beliau meminta Fatimah agar menyerahkan semua harta dan perhiasannya. Umar berkata:

قد علمت حَال هَذَا الْجَوْهَر لحليها وَمَا صنع فِيهِ أَبوك وَمن أَيْن أَصَابَهُ فَهَل لَك أَن أجعله فِي تَابُوت ثمَّ أطبع عَلَيْهِ وأجعله فِي أقْصَى بَيت ‌مَال ‌الْمُسلمين وَأنْفق مَا دونه فَإِن خلصت إِلَيْهِ أنفقته وَأَن مت قبل ذَلِك فلعمري ليردنه إِلَيْك

"Engkau telah mengetahui tentang semua asal muasal perhiasan-perhiasan ini dan apa yang telah dilakukan oleh bapakmu. Tidakkah engkau mau memasukkan semuanya ke sebuah peti dan mengemasnya lalu engkau serahkan ke baitul mal kaum muslimin untuk dimanfaatkan? Aku akan membelanjakannya untuk kebutuhan umat dan jika ternyata aku mati sebelum menghabiskannya, maka harta itu boleh engkau ambil sisanya."

Fatimah pun menjawab perkataan suaminya dengan mengatakan:

افعل ما شئت يا أمير المؤمنين

"Silakan lakukan apapun untuk hartaku wahai Amirul Mukminin." [Sirah Umar bin Abdul Aziz hal 58]

5. Menenangkan Hati Suami

Fatimah pernah melihat suaminya Umar bin Abdul Aziz menangis sesenggukan dan wajahnya dilelehi oleh air mata. Fatimah pun bertanya: "Mengapa engkau menangis sedemikian dahsyat wahai suamiku?"

Umar bin Abdul Aziz menjawab:

إني قد وليت من أمر هذه الأمة ما وليت، فتفكرت في الفقير الجائع، والمريض الضائع، والعاري المجهود، واليتيم المكسور، والأرملة الوحيدة، والمظلوم المقهور، والغريب، والأسير، والشيخ الكبير، وذي العيال الكثير والمال القليل، وأشباههم في أقطار الأرض وأطراف البلاد، فعلمت أن ربي عز وجل سيسألني عنهم يوم القيامة، وأن خصمي دونهم محمد صلى الله عليه وسلم، فخشيت أن لا يثبت لي حجة عند خصومته، فرحمت نفسي فبكيت

"Aku telah dijadikan penanggung jawab atas urusan umat ini. Aku merenungkan tentang keadaan orang yang sedang terasing dan nasib kaum miskin yang kelaparan, telanjang dan sengsara. Juga orang-orang yang tertindas dan mengalami cobaan berat. Kaum tak dikenal dalam penjara, orang-orang tua renta, orang yang punya keluarga besar tetapi penghasilannya sedikit. Serta orang-orang dalam keadaan yang semisal di pelosok negeri yang terpencil."

"Aku sangat tahu bahwa Tuhanku kelak akan meminta pertanggung-jawabanku tentang mereka pada Hari Kebangkitan. Dan aku sangat takut bahwa pembelaan diri yang bagaimanapun tidak akan berguna saat itu. Ketika aku memikirkan semua itu aku pun menangis." [Bidayah wa Nihayah (12/627)]

Mendengar itu Fatimah berkata:

لك الله يا ابن العم، هون عليك، فداك أبي وأمي، لكأنك تحسب أن الله ما خلق النار إلا من أجلك
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila seseorang berkata kepada saudaranya 'Wahai kafir', maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya.

(HR. Bukhari No. 5638)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More