Kisah Fatimah binti Abdul Malik, Ibu Negara yang Tanggalkan Kemewahan dan Fasilitas Istana
Minggu, 04 Juni 2023 - 07:05 WIB
"Allah akan menjagamu wahai anak pamanku. Tetaplah tenangkan dirimu, ayah dan ibuku sebagai tebusan untukmu. Sungguh engkau bersikap seolah-olah neraka itu tidaklah diciptakan kecuali khusus untuk dirimu."
6. Menolak Hartanya Dikembalikan
Setelah kewafatan suaminya, datanglah petugas Baitul Mal menemui dirinya. Penjaga Baitul Mal itu berkata kepada Fatimah:
إن مجوهراتك يا سيدتي لا تزال كما هي، وإني اعتبرتها أمانة لك، وحفظتها لذلك اليوم، وقد جئت أستأذنك في إحضارها
"Wahai tuan putri, sesungguhnya semua harta perhiasan Anda masih ada seperti sedia kala. Aku menilainya saat menyimpan harta-harta itu dalam rangka hanya menjaga titipan Anda. Dan Aku meminta izin untuk mengembalikan itu kepada anda sekarang."
Mendengar itu Fatimah menjelaskan kalau ia dahulu saat menyerahkan seluruh harta perhiasan itu kepada suaminya, Umar bin Abdul Aziz adalah sebagai hibah ke baitul mal, bukan titipan. Seraya menjawab tegas saat petugas Baitul Mal masih bersikeras untuk mengembalikannya:
وما كنت لأطيعه حيُّا، وأعصيه ميتًا
"Aku tidak mungkin mentaatinya saat ia masih hidup, kemudian mendurhakainya saat ia telah wafat." ['Audah al-Hijab (2/538)]
Demikian kisah Fatimah binti Abdul Malik yang mengagumkan. Semoga Allah merahmatinya dan kelak lahir generasi hebat seperti beliau di tengah-tengah umat ini.
6. Menolak Hartanya Dikembalikan
Setelah kewafatan suaminya, datanglah petugas Baitul Mal menemui dirinya. Penjaga Baitul Mal itu berkata kepada Fatimah:
إن مجوهراتك يا سيدتي لا تزال كما هي، وإني اعتبرتها أمانة لك، وحفظتها لذلك اليوم، وقد جئت أستأذنك في إحضارها
"Wahai tuan putri, sesungguhnya semua harta perhiasan Anda masih ada seperti sedia kala. Aku menilainya saat menyimpan harta-harta itu dalam rangka hanya menjaga titipan Anda. Dan Aku meminta izin untuk mengembalikan itu kepada anda sekarang."
Mendengar itu Fatimah menjelaskan kalau ia dahulu saat menyerahkan seluruh harta perhiasan itu kepada suaminya, Umar bin Abdul Aziz adalah sebagai hibah ke baitul mal, bukan titipan. Seraya menjawab tegas saat petugas Baitul Mal masih bersikeras untuk mengembalikannya:
وما كنت لأطيعه حيُّا، وأعصيه ميتًا
"Aku tidak mungkin mentaatinya saat ia masih hidup, kemudian mendurhakainya saat ia telah wafat." ['Audah al-Hijab (2/538)]
Demikian kisah Fatimah binti Abdul Malik yang mengagumkan. Semoga Allah merahmatinya dan kelak lahir generasi hebat seperti beliau di tengah-tengah umat ini.
(rhs)
Lihat Juga :