17 Tahun Bekerja di Masjid Nabawi, Pria Asal Lombok Ini Senang Bisa Dekat Makam Rasulullah SAW
Sabtu, 10 Juni 2023 - 10:30 WIB
Tak pernah terlintas dipikiran Royan Azhari,57, dirinya bisa bekerja di Masjid Nabawi . Sebuah tempat di Kota Suci Madinah yang sangat disucikan oleh seluruh umat Islam di dunia.
Meski pekerjaan yang digeluti hanya sebagai cleaning service atau petugas kebersihan namun pria asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTT) ini mengaku banyak berkah yang diterimanya.
Ditemui usai Salat Magrib, Royan yang mengenakan seragam biru dengan peci putih di kepalanya tampak cekatan menggerakan alat pembersih belalang dan jangkrik yang berseliweran di pelataran masjid. Banyaknya belalang dan jangkrik merupakan hal yang lumrah terjadi di masa peralihan dari musim dingin ke musim panas di Arab Saudi. "Saya sudah 17 tahun bekerja di Masjid Nabawi," ucap Royan sambil bekerja menjaring serangga dan jangkrik di pelataran Masjid Nabawi, Jumat (9/6/2023).
Penampilannya yang sederhana dan bersahaja, Royan menceritakan bagaimana dirinya bisa sampai di Arab Saudi. Saat itu, dirinya melamar kerja di Saudi Bin Laden Group.
"Tahun 2004 awalnya saya mau bekerja di Qatar, Qadarullah visa nya habis kemudian ditawarkan ke Arab Saudi. Alhamdulillah sampai sekarang," katanya.
Diakuinya, tidak mudah untuk bekerja di Arab Saudi. Perbedaan budaya, cuaca, dan makanan dengan di Tanah Air memang cukup berpengaruh. Namun seiring perjalanan waktu, akhirnya bisa menyesuaikan. "Enggak berasa saya sudah bekerja selama 17 tahun mungkin karena betah ya," ucapnya sambil tertawa kecil.
Sebagai petugas kebersihan, Royan, bekerja tiga sift. Sift pertama pukul 07.00-15.00 Waktu Arab Saudi. Kemudian sift kedua pukul 15.00-23.00 WAS dan sift ketiga daei 23.00-07.00 WAS
Meski bekerja sebagai petugas kebersihan dengan gaji sekitar 400 riyal atau sekitar Rp1,6 juta, Royan mengaku tetap senang karena bisa kapan pun berziarah ke makam Rasulullah.
"Alhamdulillah, di sini saya bisa dekat dengan Rasulullah, sewaktu waktu saya bisa ziarah, saya bisa umrah bahkan haji," ujarnya.
Sebelum menjadi petugas kebersihan, Royan mengaku berjaga di pintu 36 dan 37 tempat untuk masuk ke Raudhah atau Taman Surgaa yang berada di Masjid Nabawi. "Tadinya saya itu bertugas di pintu 36 atau 37 Raudhah," ucapnya.
Royan tinggal di permukiman sejauh 15 Kilometer dari Miqat Dzulhulaifah atau Bir Ali. Untuk bisa sampai ke tempat kerjanya di Masjid Nabawi , ayah tiga orang anak ini selalu menggunakan bus. "Semua anak-anak saya di Lombok, itu yang seringkali membuat saya kangen keluarga," tuturnya.
Meski pekerjaan yang digeluti hanya sebagai cleaning service atau petugas kebersihan namun pria asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTT) ini mengaku banyak berkah yang diterimanya.
Ditemui usai Salat Magrib, Royan yang mengenakan seragam biru dengan peci putih di kepalanya tampak cekatan menggerakan alat pembersih belalang dan jangkrik yang berseliweran di pelataran masjid. Banyaknya belalang dan jangkrik merupakan hal yang lumrah terjadi di masa peralihan dari musim dingin ke musim panas di Arab Saudi. "Saya sudah 17 tahun bekerja di Masjid Nabawi," ucap Royan sambil bekerja menjaring serangga dan jangkrik di pelataran Masjid Nabawi, Jumat (9/6/2023).
Penampilannya yang sederhana dan bersahaja, Royan menceritakan bagaimana dirinya bisa sampai di Arab Saudi. Saat itu, dirinya melamar kerja di Saudi Bin Laden Group.
"Tahun 2004 awalnya saya mau bekerja di Qatar, Qadarullah visa nya habis kemudian ditawarkan ke Arab Saudi. Alhamdulillah sampai sekarang," katanya.
Diakuinya, tidak mudah untuk bekerja di Arab Saudi. Perbedaan budaya, cuaca, dan makanan dengan di Tanah Air memang cukup berpengaruh. Namun seiring perjalanan waktu, akhirnya bisa menyesuaikan. "Enggak berasa saya sudah bekerja selama 17 tahun mungkin karena betah ya," ucapnya sambil tertawa kecil.
Sebagai petugas kebersihan, Royan, bekerja tiga sift. Sift pertama pukul 07.00-15.00 Waktu Arab Saudi. Kemudian sift kedua pukul 15.00-23.00 WAS dan sift ketiga daei 23.00-07.00 WAS
Meski bekerja sebagai petugas kebersihan dengan gaji sekitar 400 riyal atau sekitar Rp1,6 juta, Royan mengaku tetap senang karena bisa kapan pun berziarah ke makam Rasulullah.
"Alhamdulillah, di sini saya bisa dekat dengan Rasulullah, sewaktu waktu saya bisa ziarah, saya bisa umrah bahkan haji," ujarnya.
Sebelum menjadi petugas kebersihan, Royan mengaku berjaga di pintu 36 dan 37 tempat untuk masuk ke Raudhah atau Taman Surgaa yang berada di Masjid Nabawi. "Tadinya saya itu bertugas di pintu 36 atau 37 Raudhah," ucapnya.
Royan tinggal di permukiman sejauh 15 Kilometer dari Miqat Dzulhulaifah atau Bir Ali. Untuk bisa sampai ke tempat kerjanya di Masjid Nabawi , ayah tiga orang anak ini selalu menggunakan bus. "Semua anak-anak saya di Lombok, itu yang seringkali membuat saya kangen keluarga," tuturnya.
Baca Juga
(wid)