Adab Membaca Al Qur'an saat Tadarus di Bulan Ramadan, Yuk Amalkan!

Kamis, 07 Maret 2024 - 14:30 WIB
اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا


“Maka tidakkah mereka menghayati al-Quran ataukah hati mereka sudah terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

Bagaimana cara mentadaburi ayat-ayat Al-Quran? Caranya adalah dengan mengonsentrasikan hati dan pikiran untuk mendalami setiap kata yang dilantunkan sehingga bisa memahami makna dari setiap ayat, dan memperhatikan setiap perintah dan larangan, lalu menerimanya dengan tulus.

5.Mengaplikasikan ayat yang dibaca dalam kehidupan sehari-hari

Setiap ayat dalam al-Quran yang Allah turunkan memiliki hikmah yang berkaitan dengan kehidupan yang makhluk jalani sehari-hari. Carilah hikmah tersebut dan aplikasikanlah dalam kehidupan sehari-hari.

Semisal ketika membaca ayat tentang asma dan sifat Allah Al-Halim, setelah merenungkan akan kebesaran Allah di balik asma dan sifat-Nya tersebut maka kita tahu bahwa Allah-lah satu-satunya Zat yang memiliki sifat penyantun yang sempurna. Sifat penyantun Allah meliputi juga kepada para durjana dan pelaku maksiat. Allah lebih berharap seorang hamba yang maksiat bertobat daripada cepat-cepat menimpakannya hukuman yang membinasakan. Alhasil, seorang hamba berintrospeksi diri dari kemaksiatan yang telah lalu dan bersegera tobat pada-Nya.

Adab Membaca Al-Quran yang Berkaitan dengan Anggota Badan

1. Membaca al-Quran dalam keadaan suci

Seseorang yang berhadas makruh hukumnya menyentuh al-Quran. Orang yang hendak membaca al-Quran disunahkan berwudu terlebih dahulu, dalam keadaan suci, karena membaca al-Quran merupakan amalan zikir yang paling utama.

Apabila seseorang sedang membaca al-Quran, lalu ingin buang angin, hendaknya ia berhenti membaca hingga selesai dari hajatnya dan berwudu kembali.

2. Haram bagi orang yang junub dan wanita yang sedang haid

Orang yang junub dan wanita yang sedang haid diharamkan membaca al-Quran, tetapi boleh melihat mushaf dan membacanya di dalam hati.

Sedangkan orang yang mulutnya najis, makruh hukumnya membaca al-Quran. Ada juga yang berpendapat hukumnya haram, seperti haramnya tangan yang terkena najis menyentuh mushaf. (Al-Itqan, Jalaluddin as-Suyuti, 1/363)

3. Memilih tempat dan mengenakan pakaian yang bersih

Sunah hukumnya memilih tempat yang bersih ketika membaca al-Quran. Dan yang paling utama adalah di masjid.

Bisa juga dengan mengkhususkan ruangan tertentu dalam rumah untuk membaca al-Quran dan shalat yang selalu kita jaga kebersihannya, sehingga ruangan tersebut dapat kita pastikan kebersihannya dan bebas dari najis.

4. Menghadap kiblat

Sunah hukumnya ketika duduk membaca al-Quran menghadap ke arah kiblat, dengan khusyuk, tenang, tidak tergesa-gesa, dan menundukkan kepala.

Menghadap ke arah kiblat juga merupakan hal yang utama ketika seseorang membaca kitab ataupun murajaah hafalan.

5. Bersiwak sebelum membaca Al-Quran

Sunah hukumnya bersiwak sebelum membaca al-Quran. Sebagai bentuk penghormatan menjaga kesucian.

6. Membaca ta‘awudh sebelum membaca Al-Quran

Sunah hukumnya membaca ta‘awudh sebelum membaca al-Quran, berdasarkan firman Allah Ta’ala,

فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ


“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca al-Quran, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

Orang yang sedang membaca al-Quran jika mengucapkan sepatah kata kepada orang lain, menjawab salam misalnya, maka ia mengulang kembali bacaan ta‘awudhnya sebelum melanjutkan kembali membaca al-Quran.

Membaca ta‘awudh juga dengan suara yang nyaring dan tartil, sebagaimana membaca ayat-ayat al-Quran.

7. Membaca Al-Quran dengan tartil dan memperhatikan tajwid

Sunah hukumnya membaca al-Quran dengan tartil, yakni perlahan-lahan dan tidak tergesa-gesa.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ


“Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzzammil: 4)

Janganlah membaca al-Quran dengan tergesa-gesa. Bacalah dengan perlahan sambil menghayati maknanya.

Selain membaca dengan tartil, adab membaca al-Quran lainnya ialah memberikan hak-hak setiap huruf yang dibaca sesuai dengan kaidah dalam ilmu tajwid, dan juga membaguskan suara bacaan al-Quran.

8. Diperbolehkan mengulang-ulang satu ayat tertentu

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkisah bahwa ketika Nabi shalat pada suatu malam, beliau mengulang-ulang satu ayat hingga tiba waktu pagi. Ayat tersebut ialah,

اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۚوَاِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ


“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Al-Mā`idah: 118)

9. Menangis ketika membaca Al-Quran

Adab membaca al-Quran yang terakhir adalah menangis ketika membaca al-Quran atau memaksakan diri untuk menangis bagi orang yang tidak bisa menangis. Hal ini hukumnya sunah.

Demikianlah adab-adab membaca al-Quran, baik adab-adab yang berkaitan dengan hati maupun yang berkaitan dengan anggota badan. Semoga bermanfaat

Halaman :
Follow
cover top ayah
هُوَ اللّٰهُ الَّذِىۡ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ ۚ عٰلِمُ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ‌ ۚ هُوَ الرَّحۡمٰنُ الرَّحِيۡمُ‏ (٢٢) هُوَ اللّٰهُ الَّذِىۡ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ اَلۡمَلِكُ الۡقُدُّوۡسُ السَّلٰمُ الۡمُؤۡمِنُ الۡمُهَيۡمِنُ الۡعَزِيۡزُ الۡجَـبَّارُ الۡمُتَكَبِّرُ‌ؕ سُبۡحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ (٢٣) هُوَ اللّٰهُ الۡخَـالِـقُ الۡبَارِئُ الۡمُصَوِّرُ‌ لَـهُ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى‌ؕ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (٢٤)
Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Hasyr Ayat 22-24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More