Pertempuran Nahawand Iran: Raja Kisra Mati di Pelarian, Persia Tak Pernah Melawan Lagi

Selasa, 23 April 2024 - 14:48 WIB


"Keamanan dan keselamatan atas diri mereka, harta benda dan tanah mereka; tidak mencampuri urusan suatu agama, tidak merintangi mereka menjalankan syariat agama masing-masing; mempunyai hak kekebalan selama mereka membayar jizyah setiap tahun kepada pihak Muslimin yang menjadi penanggung jawab mereka serta harta dan nyawa setiap orang dewasa sesuai dengan kemampuannya; menyantuni musafir dan memperbaiki jalan, memperhatikan pasukan Muslimin yang lalu di tempat mereka, memberikan tempat kepada mereka selama sehari semalam, menaati segala perjanjian dan bersikap ikhlas. Jika mereka mengecoh atau menyimpang, maka lepaslah segala pertanggungjawaban kami terhadap mereka."

Karena kekalahan di Nahawand itu pasukan Persia telah dihinggapi rasa takut yang demikian rupa. Keadaan mereka makin kacau balau dan moral mereka pun berangsur merosot, maka dalam menghadapi keadaan mereka demikian itu tak ada jalan lain Khalifah Umar harus segera mengambil langkah.

Ia mengerahkan kekuatannya di wilayah-wilayah itu sampai mereka tunduk semua kepada kekuasaannya dan tak ada lagi sisa-sisa yang akan mengadakan perlawanan, dan jangan pula ada pangeran­-pangeran mereka yang akan berangan-angan seperti yang dulu pernah terjadi.



Oleh karena itu dia sendiri yang menyusun brigade-brigade untuk mereka yang diberi tugas menjelajahi seluruh kawasan Persia: pimpinan brigade Khurasan diserahkan kepada Ahnaf bin Qais, brigade Ardasyir dan Shapur kepada Mujasyi' bin Mas'ud as-Sulami, brigade Istakhr kepada Usman bin Abil-As as-Saqafi, brigade Darabgird kepada Sariah bin Zunaim al-Kinani, brigade Kirman kepada Suhail bin Adi, brigade Sijistan kepada Asim bin Amr dan brigade Mukran kepada Hakam bin Amr at-Taglabi - dengan perintah mereka harus bersiap­-siap berangkat ke kota-kota dan kawasan-kawasan itu.
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More