Punya Keinginan Tertentu? Baca Al-Fatihah 40 Kali Sehabis Salat Maghrib

Rabu, 30 September 2020 - 11:51 WIB
Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabii’ dan Ahmad bin Jawwaas Al-Hanafiy, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash, dari ‘Ammaar bin Ruzaiq, dari ‘Abdullaah bin ‘Iisaa, dari Sa’iid bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbaas -radhiyallahu ‘anhuma-, ia berkata:

Ketika Jibril sedang duduk di sisi Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, terdengarlah suara dari arah atas dan ia mendongakkan kepalanya, Jibril berkata, “Ini adalah suara pintu langit dibuka pada hari ini setelah sebelumnya ia tidak pernah dibuka sama sekali kecuali pada hari ini.”

Maka turunlah malaikat darinya. Jibril berkata, “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi setelah sebelumnya ia tidak pernah turun sama sekali kecuali pada hari ini.”

Lalu (malaikat tersebut) memberi salam dan berkata, “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu yang sebelumnya ia tidak pernah diberikan kepada seorangpun Nabi sebelummu, (yaitu) pembuka Kitab (Surat Al-Fatihah) dan penutup surat Al-Baqarah, tidaklah engkau membaca satu huruf pun (dari keduanya) kecuali cahaya tersebut akan diberikan kepadamu.” [Shahiih Muslim no. 809; Sunan An-Nasaa’iy no. 912]

Muhyidin Ibnu Arabi, yang terkenal dengan julukan Syaikhul Akbar (sufi agung) dalam kitabnya “al-Qoddasa Allahu wa Sirrahu” mengatakan “barang siapa yang punya maksud, maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis salat Maghrib dan sunnahnya, kemudian setelah itu ajukanlah permohonan kepada Allah SWT tentang apa yang kita inginkan”.

Selain itu, dalam kitab at-Tib an-Nabawi, dijelaskan juga tentang keistimewaan surah al-Fatihah. Bacaan Al-Fatihah menjadi perantara dalam menyembuhkan penyakit seseorang, dengan ditambah oleh obat-obatan herbal yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk mengobati dirinya sendiri atau orang lain.

Dalam kitab Fadhoil Suwar wa Ayat Qur’aniyah karya Sayyid Muhammad Saad ibnu Alawi al-Idrusi, dijelaskan bahwa Abdul Malik ibu Umair mengatakan, “surah yang menjadi pembuka dalam Al-Quran adalah obat segala sesuatu, surah tersebut adalah surah al-Fatihah".

Sebagai Ruqyah

Surat Al-Fatihah juga ma’ruf digunakan sebagai doa ruqyah

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا وَهْبٌ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ مَعْبَدٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ

كُنَّا فِي مَسِيرٍ لَنَا فَنَزَلْنَا فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ فَقَالَتْ إِنَّ سَيِّدَ الْحَيِّ سَلِيمٌ وَإِنَّ نَفَرَنَا غَيْبٌ فَهَلْ مِنْكُمْ رَاقٍ فَقَامَ مَعَهَا رَجُلٌ مَا كُنَّا نَأْبُنُهُ بِرُقْيَةٍ فَرَقَاهُ فَبَرَأَ فَأَمَرَ لَهُ بِثَلَاثِينَ شَاةً وَسَقَانَا لَبَنًا فَلَمَّا رَجَعَ قُلْنَا لَهُ أَكُنْتَ تُحْسِنُ رُقْيَةً أَوْ كُنْتَ تَرْقِي قَالَ لَا مَا رَقَيْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْكِتَابِ قُلْنَا لَا تُحْدِثُوا شَيْئًا حَتَّى نَأْتِيَ أَوْ نَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ ذَكَرْنَاهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ وَمَا كَانَ يُدْرِيهِ أَنَّهَا رُقْيَةٌ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al-Mutsannaa, telah menceritakan kepada kami Wahb, telah menceritakan kepada kami Hisyaam, dari Muhammad, dari Ma’bad, dari Abu Sa’iid Al-Khudriy -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata, kami sedang dalam perjalanan kemudian kami singgah di suatu tempat, lalu datanglah seorang jariyah, ia berkata, “Sesungguhnya kepala desa kami sedang sakit sementara orang-orang kami sedang tidak ada, apakah diantara kalian bisa meruqyah?”

Maka berdirilah seorang laki-laki bersamaan dengannya dan kami tidak pernah mengetahui bahwa ia bisa meruqyah. Kemudian laki-laki itu meruqyah kepala desa tersebut dan ternyata ia sembuh, kepala desa memerintahkan agar laki-laki itu diberi tiga puluh kambing dan kami dijamu dengan susu.

Ketika kami kembali, kami bertanya kepadanya, “Apakah kau memang baik dalam meruqyah ataukah kau ini memang seorang peruqyah?”

Laki-laki itu menjawab, “Tidak, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan Ummul Kitaab.”

Kami berkata, “Janganlah kalian berbicara sesuatupun hingga kami bertanya kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam.”

Ketika kami tiba di Madinah, kami menceritakan hal tersebut kepada beliau, beliau bersabda, “Darimana kalian mengetahui bahwasanya ia (Al-Faatihah) bisa untuk meruqyah? Bagikan kemari kambing tersebut dan hendaknya aku ikut dibagi.” [Shahiih Al-Bukhari no. 5007; Shahiih Muslim no. 2203]

Surah al-Fatihah juga setara dengan dengan sepertiga dari Alquran, barangsiapa yang membacanya setara dengan membaca sepertiga dari Alquran.

Keutamaan-keutamaan tentang surah al-Fatihah banyak dijelaskan oleh ulama-ulama besar melalui karya-karyanya diberbagai bidang seperti tafsir, tasawuf dan lain sebagainya.

Atha’ bin al yasar berkata, “Jika engkau mempunyai kebutuhaan, maka bacalah surat Al-Fatihah sampai selesai, maka kebutuhanmu akan terpenuhi”. “Maka ini adalah untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apapun yang dia minta”.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِنَّهٗ يَعۡلَمُ الۡجَـهۡرَ مِنَ الۡقَوۡلِ وَيَعۡلَمُ مَا تَكۡتُمُوۡنَ
Sungguh, Dia (Allah) mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan, dan mengetahui (pula) apa yang kamu rahasiakan.

(QS. Al-Anbiya Ayat 110)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More