Nabi Muhammad SAW Adalah Pemimpi yang Terbesar

Kamis, 24 Desember 2020 - 21:11 WIB
Imam Shamsi Ali, Direktur/Imam Jamaica Muslim Center dalam sebuah acara di New York beberapa waktu lalu. Foto/Ist
Ustaz Shamsi Ali

Imam di Kota New York USA

Presiden Nusantara Foundation

Pendiri Pesantren Nur Inka Nusantara Madani

Semua manusia itu bermimpi. Hanya saja mimpi sebagian besar manusia justru di saat tertidur. Sementara mimpi para Mukmin (believers) justru di saat terbangun. Di saat semua manusia lelap, hanyut dalam mimpi-mimpi indahnya.



(Baca juga : Telegram Kapolri soal Pembubaran FPI Beredar, Dasar Hukumnya Dipertanyakan )

Mimpi ketika terjaga itu adalah mimpi yang nyata. Mimpi yang dahsyat. Mimpi yang akan menakjubkan. Mimpi yang akan menggoncang dunia. Barangkali dari sekian banyak pemimpi di dunia ini, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah pemimpi yang terbesar. Di lorong-lorong kecil itu, terkadang di bawah pohon-pohon korma, atau di atas tikar-tikar kasar dari pelepah pohon korma, beliau bermimpi besar.

(Baca juga : MUI Sampaikan 7 Poin Tausiyah Akhir Tahun 2020, Ini Isinya )

Baginda Rasulullah tidak pernah berhenti mengimpikan masa depan yang dahsyat. Masa depan yang tersenyum dan menjanjikan. Masa depan untuk agama dan Umat ini.Dari Madinah beliau bermimpi melihat cahaya Islam menembus dinding-dinding pembatas dunia. Menembus benua Eropa, Afrika, Amerika, Asia bahkan Australia.

(Baca Juga: Kisah Orang Saleh Bermimpi Ketemu Nabi Muhammad SAW)

Dalam kurun waktu yang singkat mimpi itu menjadi kenyataan. Bahkan di tengah segala tantangan yang ada ketika itu mimpi itu hadir menampilkan wujudnya. Dari kemenangan perang Badar, Uhud, hingga terwujudnya "fathan mubiina" (Fathu Makkah).

Demikianlah mimpi-mimpi itu menghadirkan diri ke seluruh pelosok dunia. Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam hadir menelusup masuk ke jantung kerajaan Romawi dan Persia. Islam masuk ke daratan Eropa dan Persia. Islam hadir tanpa kekhawatiran di belahan barat dan Timur dunia.

Demikianlah umat ini harus bermimpi. Mimpi umat ini bukan angan-angan. Umat ini harus bermimpi untuk membawa sinar Ilahi menembus batas-batas dunia. Mengantar cahaya kebenaran Ilahi merasuki jiwa-jiwa manusia di semua sudut-sudut alam semesta.

Mimpi inilah yang harus menjadi mesin penggerak bagi para da'i dalam aktivitas dakwahnya. Bahwa dengan kerja keras (jihad) dalam iman, pada akhirnya impian semuanya untuk melihat kejayaan Islam itu akan terwujud.

Banyak yang tidak memahami apa rahasia dan bagaimana Islam bisa berkembang pesat di bumi Amerika dan Barat pada umumnya. Islam berkembang justeru di saat Islamophobia semakin meninggi dan menjadi-jadi.

Islam menemukan jalannya di saat Nine Eleven dianggap penghalang yang kokoh bagi perkembangannya. Bahkan peristiwa yang menggoncang dan merobah sendi-sendi hubungan internasional itu awalnya dianggap kuburan Islam. Sebagian melihat jika dengan 9/11 Islam telah mati di Amerika.

Mimpi itulah yang kemudian membalik realita. Justru dengan tantangan, rintangan dan ragam kesulitan itu Islam dan dakwah di Amerika menemukan peluang dan jalan-jalan kemudahannya. Warga Amerika pun membuka mata dan berbondong-bondong untuk mencari tahu tentang agama ini. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang menerimanya sebagai jalan hidupnya.

Mimpi ini pulalah yang mendasari sehingga Nusantara Foundation didirikan. Awalnya untuk mewujudkan sebuah Muallaf Center atau pusat pembinaan para Muallaf yang berkembang pesat di Amerika.

Ternyata rencana Allah lebih baik dan pastinya berlaku. Mimpi Muallaf Center itu malah terealisir dalam bentuk pendirian Pondok pesantren pertama di bumi Amerika.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَاَنَّهٗ هُوَ اَضۡحَكَ وَاَبۡكٰىۙ
dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,

(QS. An-Najm Ayat 43)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More