Kondisi Bani Israil Saat Kelahiran Nabi Isa

Senin, 28 Desember 2020 - 17:02 WIB
Mereka adalah kelompok pecahan dari Aseni yang memilih hidupzuhud menderita dan kependetaan.

5. Kelompok Samier

Mereka adalah kolaborasi orang Yahudi dan Syiria. Nenek moyang mereka adalah berasal dari kabilah Suriya oleh Raja Babel dikembalikan ke Palestina agar mereka menetap di sana sebagai pengganti kaum Yahudi yang telah diasingkan ke daerah yang berada diantara dua sungai.

Demikian keadaan kelompok-kelompok keagamaan bangsa Israil. Tidak ada seorang raja pun yang berusaha untuk menyatukan mereka, mengarahkan urusan mereka, dan mengatur kehidupan mereka. Sementara bangunan Heikal yang pada masa Sulaiman bin Daud mampu menjadikan kekuatan pemersatu ternyata masih gagal dan tidak memberikan pengaruh pada kelompok-kelompok tersebut.

Kondisi Kehidupan Bangsa Israil

Pada masa kelahiran Nabi Isa baik dari segi politik, sosial maupun intelektual jauh berbeda dengan kondisi pada masa Nabi Sulaiman. Hal ini disebabkan masuknya pengaruh Romawi ke jantung Kota Palestina dan memberi pengaruh terhadap kehidupan bangsa Israil.

Dalam bidang politik, daerah Palestina dikuasai oleh Raja Herodes dan seorang hakim yang bernama Pilatus al-Nabthi. Mereka dipaksa untuk mengikuti hukum mereka dengan menarik upeti dan menindas mereka di bawah kesewenangan seorang hakim. Dalam kehidupan sosial mereka tampil sebagai masyarakat yang bodoh, pembangkan dan jauh dari ajaran agama sehingga terjadi kekacauan di mana-mana. Pada masa itu, terjadi pula praktik pengkultusan atas individu lainnya dan perbudakan.

Pada masa yang penuh kegelapan inilah Nabi Isa 'alaihissalam dilahirkan sebagai juru selamat, sebagai seorang Rasul utusan Allah Ta'ala untuk menyelamatkan manusia dari kebodohan mental dan kezaliman.

(Baca Juga: Sejarah Bani Israil Sebelum Kelahiran Isa Al-Masih)



Wallahu A'lam

Sumber:

1. Qishas al-Anbiya karya Abdul wahhab al-Najjar.

2. Qishash Anbiya karya Hadiyah Salim.

3. Sirah Annabawiyah, Ibn Hisyam, terjemahan.

4. Muqarramatu al-Adyan al-Yahudiyah karya Ahmad Syalabi

5. Buku Sejarah Agama-Agama karya Mujahid Abdul Manaf

6. Buku Ilmu Perbandingan Agama karya Hasbullah Bakry

7. Buku Nabi Isa karya Hilmy Ali Sya'ban

8. Buku Konspirasi Penyaliban Nabi Isa karya Syarif bin Hamzah al-Jazairi
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More