Bergantung Kepada-Nya: Kisah Ember dan Tali Seorang Sufi Bernama Khafif

Senin, 13 September 2021 - 17:02 WIB
Sufi itu berkata: Tuhan telah menguji kebergantunganmu kepadaNya. (Ilustrasi/Ist)
Suatu saat, seorang sufi bernama Khafif pergi menunaikan haji dengan hanya membawa sebuah ember dan seutas tali untuk menimba air minumnya. Di tengah perjalanan, ia melihat beberapa ekor kijang sedang berdiri di tepian sumur, sedang meminum air dari sumur itu. Ketika Khafif mendekati sumur, kijang-kijang itu pun berlari menjauh dan permukaan air sumur mendadak turun.



Sekuat apa pun Khafif berusaha, ia tak juga dapat menimba air sumur itu. Ia berdoa kepada Tuhan untuk menaikkan kembali permukaan air sumur itu seperti yang telah Tuhan lakukan untuk para kijang.

Lalu Suara Yang Agung menjawab, Kami tak dapat mengabulkan doamu; karena kau lebih bergantung kepada ember dan talimu daripada kepada Kami. Ketika itu juga, Khafif menyingkirkan ember dan tali yang dibawanya dan permukaan air sumur pun langsung naik kembali. Segera Khafif menghapus rasa dahaganya.

Sepulang dari haji, Khafif menceritakan pengalamannya kepada Junaid Al-Baghdadi . Junaid berkata, "Tuhan telah menguji kebergantunganmu kepadaNya. Jika saja kau menunggu sedikit lagi, air sumur itu akan meluap ke luar."

(mhy)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More