Hadits Nabi tentang Lingkaran Azab yang Ditimpakan kepada Kaum Ad

Rabu, 09 Februari 2022 - 05:15 WIB
Sesungguhnya, ketika kaum Ad melihat sesuatu yang berupa awan, mereka mengira bahwa itu adalah awan yang biasanya menurunkan hujan, namun ternyata awan itu menurunkan azab, mereka mengiranya sebagai rahmat, namun ternyata bencana, mereka mengharapkan kebaikan dari awan itu namun ternyata keburukan yang mereka dapatkan. Allah berfirman, “(Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya.” Kemudian mereka menafsirkan dengan kalimat selanjutnya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.”

Bisa jadi azab yang dimaksud pada ayat ini adalah azab yang dijatuhkan kepada kaum Ad berupa angin yang sangat kencang, dingin, dan menghancurkan, azab yang berlangsung hingga tujuh malam delapan hari hingga tidak menyisakan satu pun dari kaum tersebut.

Bahkan, jika ada seseorang yang akan berlindung di dalam sebuah gua maka angin itu akan mengikutinya dari belakang dan ikut masuk ke dalam gua hingga mereka terpaksa keluar kembali dan kemudian dibinasakan.



Angin itu juga menghancurkan rumah-rumah mereka yang tertata rapi dan istana-istana mereka yang sangat kokoh, sebagaimana mereka pernah menyombongkan kekuatan dan kebesaran tubuh mereka dengan mengatakan, “Adakah sesuatu yang lebih kuat dari pada kami?”

Itulah jawaban atas kesombongan mereka, angin kencang yang lebih kuat dan lebih besar dari pada tubuh yang mereka banggakan, yaitu angin yang mandul.

Namun, kata Ibnu Katsir, bisa jadi juga azab yang dimaksud adalah angin yang menghembuskan awan di penghujung azab, yang mana sisa-sisa dari mereka yang masih hidup mengira bahwa itu adalah awan yang membawa rahmat dan hujan bagi mereka yang tersisa, akan tetapi ternyata Allah mengirimkan petir yang menyambar dan api yang menyala-nyala untuk mereka, sebagaimana disebutkan oleh sejumlah ulama.

Dengan penafsiran seperti itu, maka azab bagi kaum Ad ini seperti azab yang diturunkan kepada penduduk Madyan, yakni azab yang berlipat ganda, penggabungan antara azab angin yang dingin dengan adzab api yang panas. Ini adalah azab yang paling pedih, karena menyatukan dua azab yang bertentangan sifatnya sekaligus, bahkan ditambah pula dengan suara kilat yang mengguntur seperti disebutkan pada surat Al-Mukminun. Wallahu a'lam.



Lingkaran Cincin

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan, dari ayahnya, dari Muhammad bin Yahya bin Dharis, dari Ibnu Fudhail, dari Muslim, dari Mujahid, dari Ibnu Umar, ia berkata:

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Angin yang diturunkan oleh Allah kepada kaum Ad dan membinasakan mereka tidak lebih hanya seperti lingkaran cincin saja. Angin itu berhembus ke wilayah pedesaan terlebih dahulu, lalu membawa penduduk di sana beserta hewan ternak dan harta benda mereka ke atas di antara langit dan bumi, ketika penduduk perkotaan dari kaum Ad melihat angin beserta apa yang dibawanya itu mereka mengira, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.”

Kemudian penduduk pedesaan tadi beserta hewan ternak mereka dijatuhkan kepada penduduk perkotaan.

Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Ath-Thabarani melalui Abdan bin Ahmad, dari Ismail bin Zakaria Al-Kufi, dari Abu Malik, dari Muslim Al-Malai, dari Mujahid, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata:

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Angin yang diturunkan oleh Allah kepada kaum Ad dan membinasakan mereka tidak lebih hanya seperti lingkaran cincin saja. Kemudian angin itu dihembuskan dari penduduk pedesaan ke penduduk perkotaan, ketika penduduk perkotaan melihat angin itu mereka berkata, "Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita dan mengairi lembah-lembah kita. Padahal para penduduk pedesaan berada di dalam angin tersebut, lalu dijatuhkanlah penduduk pedesaan itu kepada penduduk perkotaan hingga mereka binasa.”

Ath-Thabarani mengatakan, "Penduduk pedesaan itu keluar melalui pintu-pintu angin tersebut.” Sedangkan ulama lain mengatakan bahwa mereka terlontar dari segala sudut.

Intinya, menurut Ibnu Katsir, menyandarkan hadits ini kepada Rasulullah tidak dapat dipastikan, lagi pula para ulama hadits berbeda pandangan mengenai Muslim Al-Malai yang meriwayatkannya, dan hadits ini juga terdapat kekacauan matan. Wallahu a'lam.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Qatadah dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak ada sikap lalai ketika tidur, akan tetapi kelalaian itu hanya ada ketika terjaga, yaitu mengakhirkan shalat hingga datang waktu shalat yang lain.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 373)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More