Inilah Doa Para Nabi dan Sahabat pada Waktu Sahur

Kamis, 07 April 2022 - 04:00 WIB
Keberkahan waktu sahur adalah saat dimana Allah menurunkan rahmat-Nya dan dikabulkannya doa serta istighfar hamba-Nya. Foto ilustrasi/ist
Waktu sahur adalah saat dimana Allah 'Azza wa Jalla menurunkan rahmat dan mengabulkan doa dan istighfar hamba-Nya. Orang yang beristighfar dan berdoa pada waktu Sahur dipuji oleh Allah dalam Al-Qur'an.

Keutamaan waktu sahur bulan Ramadhan tidak hanya makan dan minum, umat muslim juga diperintahkan berdoa dan beristighfar sebagaimana dilakukan para Nabi dan sahabat Rasulullah SAW.



Allah memuji mereka yang berdoa di waktu sahur dalam beberapa ayat berikut: "Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur." (QS. Ali Imran: ayat 17). Kemudian ayat lain: "Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum Fajar." (QS. Adz-Dzariyat: ayat 18)

Untuk diketahui waktu sahur adalah sepertiga malam terakhir. Barangsiapa yang mengakhirkan sahurnya sampai sepertiga malam akhir, maka ia akan mendapatkan waktu turunnya rahmaat Allah dan waktu terkabulnya doa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:



يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: "Tuhan kita Tabaroka wa Ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir dan berfirman: "Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Imam An-Nawawi berkata, keberkahan sahur di antaranya adalah karena waktu itu orang bangun, ada dzikir dan doa pada waktu mulia tersebut. Saat itu adalah waktu diturunkannya rahmat serta diterimanya doa dan istighfar. (Syarh Shahih Muslim, 9: 182)

Dalam satu Hadis disebutkan, Rasulullah SAW mendoakan orang-orang yang makan pada waktu Sahur dengan lafadz berikut:

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ


Yarhamullaahul Mutasahhiriin.

Artinya: "Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur." (HR At-Thabrani)

Nabi Ya'qub Menangguhkan Doanya Sampai Waktu Sahur

Ibnu Mas'ud, Ibrahim At-Taimi, Amr ibnu Qais, Ibnu Juraij mengatakan bahwa Nabi Ya'qub 'alaihissalam menangguhkan permohonan mereka (anak-anaknya) sampai waktu sahur. Nabi Ya'qub berkata kepada anak-anaknya sebagaimana diabadikan lewat firman-Nya:

سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي

Artinya: "Aku akan memohonkan ampun bagi kalian kepada Tuhanku." (QS Yusuf: 98)

Doa Memohon Ampun di Waktu Sahur:

رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Robbana innanaa Amannaa Faghfirlana dzunubanaa wa qinaa 'adzaabannaar.

Artinya: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Surat Ali Imran ayat 16)

Doa Sahabat Nabi di Waktu Sahur

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan setiap malam Rasulullah SAW selalu melakukan sholat Witir mulai dari awal, pertengahan, dan akhir malam. Dan akhir dari semua witir ialah pada waktu Sahur.

Disebutkan, sahabat Abdullah Ibnu Umar melakukan sholat sunnah di malam hari kemudian bertanya: "Hai Nafi', apakah waktu sahur telah masuk?" Apabila dijawab, "Ya," maka ia mulai berdoa dan memohon ampun hingga waktu Subuh.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami ibnu Waki', telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Hurayyis ibnu Abu Matar, dari Ibrahim ibnu Hatib, dari ayahnya menceritakan bahwa ia pernah mendengar seorang lelaki di salah satu bagian masjid mengucapkan doa berikut: "Ya Tuhanku, Engkau telah memerintahkan kepadaku, maka aku taati perintah-Mu. Dan inilah waktu sahur, maka berikanlah ampunan bagiku."

Ketika ia melihat lelaki itu, ternyata dia adalah Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu.

Dari Anas bin Malik mengatakan bahwa para sahabat apabila melakukan sholat (sunnah) di malam hari diperintahkan untuk melakukan istighfar pada waktu sahur sebanyak 70 kali.

(rhs)
Follow
Hadits of The Day
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.

(HR. Bukhari No. 801)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More