Rukun Sholat yang Perlu Diketahui dan Tidak Boleh Terlewatkan
Minggu, 25 September 2022 - 05:15 WIB
6, 7. Berdiri tegak setelah ruku’ sambil thuma’ninah di dalamnya.
Dari Abu Mas’ud al-Anshari Radhiyallahu anhuma. Dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak diganjar shalat seseorang yang tidak menegakkan punggungnya dalam ruku’ dan sujud.” (Sunan An-Nas'i dan Sunan Ibnu Majah).
Beliau juga berkata kepada orang yang buruk shalatnya:“Kemudian bangkitlah hingga kau tegak berdiri.” (Sunan An-Nas'i dan Sunan Ibnu Majah)
8, 9. Sujud dan thuma’ninah di dalamnya
Berdasarkan firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu...” (Al-Hajj: 77).
Juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang yang buruk shalatnya, “Kemudian bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu. Lalu bangkitlah hingga engkau thuma’ninah dalam dudukmu. Lantas bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu.” (Sunan An-Nas'i dan Sunan Ibnu Majah)
Anggota sujud:
Dari Ibnu ‘Abbas, dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Aku diperintah untuk bersujud di atas tujuh tulang: di atas dahi, -sambil menunjuk ke hidungnya-, kedua tangan, kedua lutut, serta ujung jari-jemari kedua kaki.” (HR. Bukhari)
Juga dari Ibnu ‘Abbas, dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Tidak (sempurna) shalat orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah sebagaimana menempelkan dahinya.” (HR Ad-Daraquthni).
10, 11. Duduk di antara dua sujud serta thuma’ninah padanya.
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak diganjar shalat seseorang yang tidak menegakkan (meluruskan) punggungnya dalam ruku’ dan sujud.”
Juga berdasarkan perintah beliau pada orang yang buruk shalatnya agar melakukan hal ini, sebagaimana telah dibicarakan dalam pembahasan sujud.
12. Tasyahhud akhir
Dari banyak riwayat antara lain HR. Baihaqi.
13. Shalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah tasyahhud akhir
Berdasarkan hadis Fadhalah bin ‘Ubaid al-Anshari: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang sedang shalat. Dia tidak memuji dan mengagungkan Allah. Tidak pula bershalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia lalu pergi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Orang ini terlalu tergesa-gesa.” Kemudian beliau memanggilnya lalu berkata kepadanya dan kepada selainnya, “Jika salah seorang di antara kalian shalat, hendaklah ia memulai dengan sanjungan dan pujian pada Rabb-nya lalu bershalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu dia boleh berdo’a sesuka hatinya.” (Sanadnya Shahih, Sunan At Tirmidzi).
14. Salam
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Kunci sholat adalah bersuci.Pengharamnya (pembukanya) adalah takbir dan penghalalnya (penutupnya) adalah salam.“ (HR. Ibnu Majah Tirmidzi, dan Abu Dawud).
Dari Abu Mas’ud al-Anshari Radhiyallahu anhuma. Dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak diganjar shalat seseorang yang tidak menegakkan punggungnya dalam ruku’ dan sujud.” (Sunan An-Nas'i dan Sunan Ibnu Majah).
Beliau juga berkata kepada orang yang buruk shalatnya:“Kemudian bangkitlah hingga kau tegak berdiri.” (Sunan An-Nas'i dan Sunan Ibnu Majah)
8, 9. Sujud dan thuma’ninah di dalamnya
Berdasarkan firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu...” (Al-Hajj: 77).
Juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang yang buruk shalatnya, “Kemudian bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu. Lalu bangkitlah hingga engkau thuma’ninah dalam dudukmu. Lantas bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu.” (Sunan An-Nas'i dan Sunan Ibnu Majah)
Anggota sujud:
Dari Ibnu ‘Abbas, dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Aku diperintah untuk bersujud di atas tujuh tulang: di atas dahi, -sambil menunjuk ke hidungnya-, kedua tangan, kedua lutut, serta ujung jari-jemari kedua kaki.” (HR. Bukhari)
Juga dari Ibnu ‘Abbas, dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Tidak (sempurna) shalat orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah sebagaimana menempelkan dahinya.” (HR Ad-Daraquthni).
10, 11. Duduk di antara dua sujud serta thuma’ninah padanya.
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak diganjar shalat seseorang yang tidak menegakkan (meluruskan) punggungnya dalam ruku’ dan sujud.”
Juga berdasarkan perintah beliau pada orang yang buruk shalatnya agar melakukan hal ini, sebagaimana telah dibicarakan dalam pembahasan sujud.
12. Tasyahhud akhir
Dari banyak riwayat antara lain HR. Baihaqi.
13. Shalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah tasyahhud akhir
Berdasarkan hadis Fadhalah bin ‘Ubaid al-Anshari: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang sedang shalat. Dia tidak memuji dan mengagungkan Allah. Tidak pula bershalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia lalu pergi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Orang ini terlalu tergesa-gesa.” Kemudian beliau memanggilnya lalu berkata kepadanya dan kepada selainnya, “Jika salah seorang di antara kalian shalat, hendaklah ia memulai dengan sanjungan dan pujian pada Rabb-nya lalu bershalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu dia boleh berdo’a sesuka hatinya.” (Sanadnya Shahih, Sunan At Tirmidzi).
14. Salam
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مِفْتَـاحُ الصَّلاَةِ الطَّهُوْرُ، وَالتَّحْرِيْمُهَا التَّكْبِيْرُ، وَالتَّحْلِيْلُهَا التَّسْلِيْمُ
“Kunci sholat adalah bersuci.Pengharamnya (pembukanya) adalah takbir dan penghalalnya (penutupnya) adalah salam.“ (HR. Ibnu Majah Tirmidzi, dan Abu Dawud).