Kendati Banyak yang Memilih, Khalifah Umar Larang Anaknya Jadi Pejabat

Senin, 20 Juli 2020 - 17:16 WIB
loading...
A A A
Karena ketekunannya selalu mengikuti langkah Nabi, dia pun sering menjadi perawi hadis . Namun, dia selalu bersikap hati-hati dalam menyampaikannya. Dia tidak akan menyampaikan hadis Rasulullah, jika tidak ingat dengan seluruh kata-kata Rasulullah. Ini karena dia tidak ingin terselip atau berkurangnya satu huruf saja dari apa yang disampaikan Rasulullah.

Ibnu Umar meriwayatkan hadis terbanyak kedua setelah Abu Hurairah ra. Sebanyak 2.630 hadits sudah ia riwayatkan, karena ia selalu mengikuti ke mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pergi.



Tak hanya itu, ketika memberikan fatwa, dia tetap berhati-hati dan menjaga diri. Dia pun tidak berijtihad karena khawatir fatwa yang diberikannya salah. Dia menolak ketika ditawari jabatan hakim oleh Utsman bin Affan. Karena amanah itu hanya ada tiga macam; hakim yang tanpa ilmu dan hakim yang menggunakan nafsu akan masuk neraka. Sedangkan hakim yang ijtihadnya benar adalah yang adil, tetapi tidak berdosa dan tidak berpahala.

Utsman berharap alasan tersebut tidak tersebar karena khawatir banyak masyarakat yang mengikuti jejaknya, sehingga tak ada lagi yang mau menerima jabatan hakim. Namun, bukan berarti tindakan Abdullah adalah kurang tepat. Karena dia berpikir masih banyak sahabat Rasulullah yang dapat memegang jabatan tersebut. Abdullah berharap untuk selalu meningkatkan ibadah dan ketaatan kepada Allah.



Apalagi, saat itu Islam sedang berjaya, umat Islam begitu mudah mendapatkan harta dan jabatan. Maka hal itu menjadi ujian bagi Abdullah. Ketika remaja, Abdullah pernah bermimpi. Di masa Rasulullah SAW saya bermimpi seolah-olah ditanganku ada selembar kain beludru. Tempat mana saja yang saya ingin di surga, maka beludru itu akan menerbangkanku ke sana. Hafshah, saudaranya, menceritakan mimpi tersebut kepada Rasulullah.

Sang Nabi berkata Abdullah akan menjadi laki-laki yang paling utama masuk surga, seandainya dia sering salat malam dan banyak melakukannya. Sejak saat itu hingga ujung usia, dia tak pernah meninggalkan qiyamul lail saat bermukim maupun menjadi musafir. Dia menghidupkan malam dengan salat, membaca Al-Quran dan berzikir menyebut Allah hingga bercucuran air mata ketika mendengar ayat Al-Quran tentang peringatan.

Abdullah bin Umar sangat bergairah ketika panggilan jihad berkumandang. Namun ia juga anti kekerasan, terlebih ketika yang bertikai adalah sesama golongan Islam.



Kesalehan Ibnu Umar sering mendapatkan pujian dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan kaum muslimin lainnya. Jabir bin Abdullah berkata, “Tidak ada di antara kami disenangi oleh dunia dan dunia senang kepadanya, kecuali Umar dan putranya Abdullah.”

Abu Salamah bin Abdurrahman mengatakan, “Ibnu Umar meninggal dan keutamaannya sama seperti Umar. Umar hidup pada masa banyak orang yang sebanding dengan dia, sementara Ibnu Umar hidup pada masa yang tidak ada seorang pun yang sebanding dengan dia.”



Pedagang kaya raya
Ibnu Umar adalah seorang pedagang sukses dan kaya raya, tetapi juga banyak berderma. Ia hidup sampai 60 tahun setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia kehilangan pengelihatannya pada masa tuanya. Ia wafat dalam usia lebih dari 80 tahun, dan merupakan salah satu sahabat yang paling akhir yang meninggal di kota Makkah.



Imam Malik dan az-Zuhri berkata, “Sungguh, tak ada satupun dari urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umar.” Ia meriwayatkan hadis dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali, di antaranya Sa’id bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.

Beliau wafat pada tahun 73 H. Ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang ke rumahnya lalu membunuhnya. Dikatakan mula-mula ia diracun kemudian ditombak. Pendapat lain mengatakan bahwa Ibnu Umar meninggal secara wajar. ( )
(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2115 seconds (0.1#10.140)